TUJUAN
PENULISAN, ialah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Topik-Topik
Lanjutan Sistem Informasi serta untuk memahami pekerjaan sistem analis.
METODOLOGI
PENELITIAN menggunakan
metode studi pustaka, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengkajian terhadap
sumber-sumber yang autentik seperti membaca buku, serta literature dari
internet yang berhubungan dengan permasalahan, sehingga diperoleh data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan paper tentang “Sistem
Analis di Perusahaan Konsultan” ini.
HASIL YANG
DICAPAI adalah
mengetahui berbagai langkah atau kemampuan sistem analis di suatu perusahaan.
SIMPULAN dari pembuatan makalah tentang “Sistem
Analis di Perusahaan Konsultan” ini
adalah System analyst adalah
penjembatan Antara programmer dan bagian eksekutif. System analyst dapat menjelaskan masalah yang ada dalam proses
bisnis dengan diagram- diagram yang diketahui oleh para programmer. Sedangkan
untuk bagian ekstekutif, system analyst dapat
menyampaikan keinginan para eksekutif dalam perbaikan aplikasi atau sistem
tersebut. Singkatnya, system analyst harus
mempunyai beberapa skill, yaitu Analytical
Skill, Management Skill, Technical Skill, Interpersonal Skill.
Kata Kunci
Sistem,
Analis, Skill, Analisa
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Seperti yang kita
ketahui, di zaman ini perkembangan teknologi informasi terus meningkat. Pola
kehidupan masyarakat juga terus berubah dan semakin kompleksnya kebutuhan
aplikasi. Teknologi informasi dan komunikasi menjanjikan efisiensi, kecepatan
penyampaian informasi, jangkauan yang global dan transparansi. Perkembangan ini
tentu saja memiliki potensi yang tinggi dari segi keuntungan, kesempatan dan
manfaat-manfaat lainnya untuk individu maupun perusahaan.
Setiap perusahaan
memiliki proses bisnisnya masing-masing. Ada masanya ketika permasalahan dalam
proses bisnis tersebut cukup kompleks dan sulit untuk diterapkan pada aplikasi.
Bagian eksekutif dan manajer biasanya hanya memahami proses bisnis mereka
secara detail, bukan memahami secara teknis dan yang biasanya memahami teknis
adalah seorang programmer, yang melakukan coding. Programmer biasanya sulit
untuk memahami proses bisnis karena terlalu sering menghadapi hal-hal teknis
saja.
Permasalahn yang
terjadi dalam perusahaan membutuhkan penyelesaian. Penyelesaian masalah berarti
melihat permasalahan bisnis secara detail, sangat memahami masalah, dan memilih
solusi terbaik. Untuk menjembatani eksekutif dan programmer, diperlukan
seseorang yang disebut system analyst.
System Analyst adalah orang yang
menganalisis sistem (mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan
kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan suatu
masalah. System
Analyst harus memiliki pengetahuan tentang
teknologi komputer, Memahami permasalahan bisnis, OOAD (Object Oriented Analyst and Design) dan menciptakan sebuah Sistem
Informasi untuk menyelesaikan masalah baik dalam bisnis maupun lain nya.
Seorang system analyst mempelajari masalah,
menentukan keperluan, mengembangkan solusi, menentukan solusi terbaik kemudian
mereka juga yang akan mengimplementasikan. Aplikasi bisnis merupakan aplikasi
yang sekarang paling banyak diterapkan, maka system analyst harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan
ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem.
Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya,
akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran, produksi,
manajemen personalia, keuangan dan aspek-aspek bisnis lainnya.
Seorang system analyst memiliki akses terhadap
informasi-informasi rahasia yang berhubungan dengan proyek seperti, gaji,
proyek yang direncanakan organisasi, sistem keamanan, dan lain-lain. System Analyst harus menjaga kerahasiaan
informasi-informasi tersebut. System
Analyst harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara
lisan maupun secara tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara,
presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan. Hasil dari pengumpulan
informasi akan didokumentasikan dan akan dibawa ke tahap yang lebih lanjut
untuk pemecahan masalah.
1.2
Ruang
Lingkup
Dalam penulisan makalah
ini, maka akan dibahas mengenai pengertian, tujuan dan fungsi system analyst. Serta akan membahas
salah satu contoh pekerjaan system
analyst dan bagaimana langkah-langkah system
analyst mencari solusi atas sebuah permasalahan pada proses bisnis.
1.3
Tujuan
dan Manfaat
1.3.1
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan makalah ini adalah:
a. Sebagai pemenuhan tugas dari mata
kuliah Topik-Topik Lanjutan
b. Untuk memahami pekerjaan system analyst
1.3.2
Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam
penulisan makalah ini adalah:
a. Menambah pengetahuan mengenai system analyst di dunia kerja
b. Topik yang diberikan dapat menjadi
referensi penulisan skripsi nantinya
1.4
Metodologi
Penelitian
Dalam penulisan ini,
penulis menggunakan metode studi pustaka, yaitu suatu metode pengumpulan data
dengan cara melakukan pengkajian
terhadap sumber-sumber yang autentik seperti membaca buku, serta literature
dari internet yang berhubungan dengan permasalahan, sehingga diperoleh data-data yang dibutuhkan dalam
pembuatan paper tentang ”Sistem Analis di
Perusahaan Konsultan”
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Sistem
Menurut
Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p.6) sistem adalah : “sistem adalah
sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang berfungsi bersama untuk
mencapai beberapa hasil”.
Menurut
O’Brien (2005, p.29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling
berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input
serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.
2.1.2
Pengertian Informasi
Menurut
McLeod (2001, p.15), informasi adalah data yang telah diproses atau data yang
memiliki arti.
Menurut
O’Brien (2005, p.13), informasi adalah data yang telah diproses dan diletakkan
pada konteks yang memberikannya nilai untuk pengguna akhir tertentu.
2.1.3
Pengertian Sistem Informasi
Menurut
Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p.6), sistem informasi adalah sekumpulan
komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
menyediakan output yang dibutuhkan informasi untuk melakukan tugas-tugas dari
bisnis.
Menurut
O’Brien (2005, p.5), sistem informasi dapat berupa kombinasi teratur dari
manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan sumber daya
data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi.
Menurut
McLeod (2001, p.13, p.28), sistem informasi adalah sekumpulan data yang telah
diproses dan memiliki arti, yang terintegrasi dengan maksud dan tujuan yang
sama untuk mencapai suatu tujuan.
Dengan
adanya definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi
adalah kombinasi teratur dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak,
jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, memproses,
menyimpan, dan menyediakan output yang dibutuhkan informasi untuk melakukan tugas-tugas
dari bisnis, di mana data tersebut telah diproses dan memiliki arti .
2.2 Pengertian
Sistem Analis
Sistem
Analis adalah seseorang yang menggunakan pengetahuan aplikasi komputer yg dimilikinya untuk
memecahkan masalah-masalah bisnis, dibawah petunjuk manajer sistem.
Sistem
Analis adalah seseorang yg bertanggung jawab menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan
si pemakai sistem (user) ke dalam
spesifikasi teknik yg diperlukan oleh programmer
dan diawasi oleh manajemen.
Sehingga
kesimpulan dari pengertian sistem analis adalah seseorang yang menggunakan
pengetahuan aplikasi komputer yang dimilikinya untuk menterjemahkan
kebutuhan-kebutuhan user ke dalam
spesifikasi teknik yang diperlukan oleh programmer
dan diawasi oleh manajemen.
2.2.1 Fungsi Sistem Analis
Adapun
fungsi dari sistem analis adalah sebagai berikut :
a.
Mengidentifikasi masalah-masalah dari
pemakai / user
b. Menyatakan secara spesifik sasaran
yg harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user
c. Memilih alternatif - alternatif
metode pemecahan masalah
d. Merencanakan dan menerapkan
rancangan sistemnya sesuai dgn permintaan user
2.2.2 Tugas-tugas Umum dari Sistem Analis
Tugas-tugas umum dari sistem analis adalah sebagai
berikut :
a.
Mengumpulkan dan menganalisis formulir, dokumen , file yg berkaitan dengan sistem yang
berjalan.
b.
Menyusun
dan menyajikan laporan perbaikan (rekomendasi ) dari sistem yg berjalan kepada
user.
c.
Merancang suatu sistem
perbaikan dan mengidentifikasikan aplikasi -aplikasi untuk penerapannya pada
komputer.
d.
Menganalisis
& menyusun biaya-biaya & keuntungan dari sistem yg baru
e.
Mengawasi semua
kegiatan dalam penerapan sistem yg baru.
2.2.3 Tugas-tugas
Teknik dari Sistem Analis
Tugas-tugas teknik dari sistem analis adalah sebagai berikut
:
a. Menyiapkan gambaran kerja dalam menerapkan sistem baru.
b. Menyusun prosedur-prosedur untuk pengawasan.
c. Menyusun data flow diagram (DFD), Structured Analysis and
Design Technique (SADT), dan sistem flowchart untuk merancang sistem baru
secara detail.
d. Merancang pola pengawasan terhadap data yg bersifat sangat
penting
e. Menyusun file-file utk digunakan
dalam komputer, agar sistem baru dapat berjalan efektif.
f. Merancang bentuk input/output agar mudah
dibaca oleh user
g. Menyusun dokumentasi tentang
pekerjaan yg dilakukan oleh sistem analis dlm merancang sistem yg baru.
2.2.4 Pribadi Sistem Analis
Seorang sistem analis harus memiliki kepribadian sebagai
berikut :
a. Mampu
bekerja sama
b. Mampu
berkomunikasi dengan baik
c. Mempunyai
sopan santun
d. Mempunyai
pendirian yang tegas
e.
Mampu bersikap dewasa
f.
Mampu bersikap tegas
g.
Dapat bertindak secara metodik
h.
Dapat memiliki perhitungan yang akurat
dalam memperhitungkan biaya-biaya
i.
Mempunyai sifat yang kreatif
2.2.5 Langkah Kerja Sistem Analis
Langkah-langkah
kerja dari sistem analis adalah sebagai berikut :
a.
Tahap mengidentifikasi masalah kebutuhan user
b. Tahap Melaksanakan studi
kelayakan
c. Tahap Analisis dan rancang
sistem
d. Tahap Penerapan sistem
e. Tahap Evaluasi dan pemeliharaan
2.3 Pengertian
Analisa Sistem
Analisa
sistem dapat didefinisikan sebagai Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatannyang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Atau secara lebih mudahnya,
analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan
untuk merancang
sistem yang baru atau diperbarui. Tahap analisis sistem ini merupakan tahap
yang sangat kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan
menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
2.3.1 Langkah-langkah
Dalam Analisa Sistem
Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama
dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan
proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem.
Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih terinci. Didalam
tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh
Analis Sistem yaitu sebagai berikut :
a. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah
ü Mengidentifikasikan
penyebab masalah. Seringkali organisasi menyadari
masalah yang tejadi setelah sesuatu berjalan dengan tidak benar. Permasalahan tidak akan muncul dengan
sendirinya dan mestinya ada sesuatu penyebab yang menimbulkannya.
ü Mengidentifikasikan titik
keputusan Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi,
selanjutnya juga harus diidentifikasi titik keputusan penyebab masalah
tersebut. Maka selanjutnya perlu diidentifikasi lebih lanjut titik keputusan
yang menyebabkan suatu proses menjadi tidak sempurna. Titik keputusan
menunjukkan suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi. Sebagai dasar
identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan dokumen sistem bagan
alir formulir (paperwork flowchart atau form flowchart) bila dokumentasi
ini dimiliki oleh perusahaan.
ü Mengidentifikasikan
personil-personil kunci Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah
dapat diidentifikasi beserta lokasi terjadinya, maka selanjutnya yang
perlu diidentifikasi adalah personil-personil kunci baik yang langsung maupun
yang tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah tersebut.
Identifikasi personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan mengacu
pada bagan alir dokumen yang ada di perusahaan serta dokumen deskripsi jabatan
(job description)
b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci
bagaimana sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang
dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Bila di tahap perencanaan sistem juga pernah dilakukan penelitian
untuk memperoleh data, penelitian ini sifatnya adalah penelitian pendahuluan (preliminary survey). Sedang
pada tahap analisis sistem, penelitian yang dilakukan adalah penelitian terinci (detailed survey). Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi
dari sistem yang ada sebelum mencoba untukmenganalisis
permasalahan-permasalahan, kelemahan-kelemahan dan kebutuhan-kebutuhan pemakai
sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah
data perlu dikumpulkan menggunakan teknikpengumpulan data yang ada, yaitu
wawancara, questionares, observasi, procedure analis, document survey.
ü Tanya jawab/wawancara (Interviews)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
·
Pemilihan
potential interviewees
·
Membuat
perjanjian terhadap potential interviewees.
·
Menyiapkan
struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas.
·
Memilih person yang diinterview secara
pribadi dan merekamnya.
2. Keuntungan metode interview
·
Pewawancara
dapat mengukur respon
melalui pertanyaan dan menyesuaikannya sesuai situasi yang terjadi.
·
Baik
untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti mengapa anda berpikir hal
ini dapat terjadi ?.
·
Menunjukkan
kesan interviewer secara pribadi.
·
Memunculkan
respons yang tinggi sejak penyusunan pertemuan.
3. Kapan metode tersebut baik digunakan.
·
Mendapatkan
penjelasan atau
pandangan dari personel kunci.
·
Test
kredibilitas dari
interviewees.
·
Mencari
interview yang unsureness atau contradictions.
·
Memantapkan
kredibilitas team.
·
Beberapa
faktor penting dalam interview yang baik, yaitu objectives, audience, format,
weighting dan
·
Combining
responses, and documentation.
ü Kuisioner (Questionnaires)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
·
Mendesain
dengan menggunakan standar
kuesioner.
·
Kuesioner dikirimkan ke
lingkungan kerja end-users.
·
Struktur
respon diringkas dalam statistik distribusi.
2. Target dari metode questionnaires.
·
Semua
end user dengan wawasannya akan
dilibatkan dalam proses solusi pemecahan sistem.
·
End
user dihubungkan dengan proses pemakaian simbol-simbol dalam DFD.
3.
Keuntungan
metode questionnaires. Murah dan cepat dari pada interviews.
·
Tidak
membutuhkan investigator yang
terlatih (hanya satu ahli yang dibutuhkan untuk mendesain kuesioner untuk end-user yang terpilih).
·
Mudah untuk mensintesis
hasil sejak pembuatan kuesioner.
·
Dengan
mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua end-user.
4. Kerugian metode
questionnaires.
·
Tidak
dapat membuat pertanyaan yang
spesifik bagi end-user.
·
Analis
kurang melibatkan kesan sehingga tidak dapat menampakkan pribadi end-user.
·
Tanggapan
yang rendah karena tidak adanya dorongan yang kuat untuk
mengembalikan questioner.
·
Tidak
dapat menyesuaikan pertanyaan ke end-user secara spesifik.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
·
Pertanyaannya
sederhana dan tidak memiliki arti mendua
·
Membutuhkan
wawasan yang luas dari end-user.
·
Bila
memiliki sedikit waktu dan biaya.
ü
Observasi(Observation)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
1. Bagaimana metode itu digunakan.
·
Secara
pribadi seorang analis mengunjungi lokasi pengamatan.
·
Analis
merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volumen dan
pengolahan lembar kerja.
2. Target dari metode.
·
Lokasi
proses secara geografis ditunjukkan dalam DFD (Data Flow Diagram)
3. Keuntungan metode.
·
Mendapatkan
fakta records daripada pendapat (opinion).
·
Tidak
membutuhkan konstruksi pertanyaan.
·
Tidak
menganggu atau menyembunyikan sesuatu (end-users tidak mengetahui
bahwa mereka sedang diamati).
·
Analis
tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end-users.
4.
Kerugian
metode.
·
Jika
terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-user merasa diamati).
·
Dalam
jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu observasi mungkin tidak
tepat (representative) dalam kondisi harian atau mingguan.
·
Membutuhkan
pengalaman dan kehlian khusus dari analis.
5.
Kapan
metode tersebut baik digunakan.
·
Membutuhkan
gambaran kuantitatif seperti waktu, volume dan sebagainya.
·
Kecurigaan
bahwa end-user mengatakan suatu kejadian yang sebenarnya tidak
terjadi (dibuat-buat).
ü Prosedur Analisis
1. Bagaimana metode itu digunakan.
1. Bagaimana metode itu digunakan.
Dengan prosedur operasi dapat mempelajari
dan mengidentifikasikan aliran dokumen kunci melalui sistem informasi,
yaitu dengan data flow diagram (DFD). Setiap aliran dokumen kunci
menjelaskan prosedur operasi sistem.Melalui observasi, analis mempelajari
kenyataan daripada mendeskripsikan volume distribusi (tinggi, rendah,
sedang) dan apa yang selanjutnya dikerjakan terhadap salinan dari dokumen
aslinya.
2. Target dari metode.
·
Dokumen
utama dalam DFD (Data Flow Diagram)
·
Proses
dalam DFD.
3. Keuntungan metode.
·
Evaluasi
prosedur dapat dikerjakan dengan campur tangan (interferences) yang
minimal dan tidak mempengaruhi operasi pemakai.
·
Prosedur
aliran dapat menjadi sebuah struktur checklist untuk melakukan observasi.
4. Kerugian metode.
·
Prosedure
mungkin tidak lengkap dan tidak -up to date lagi.
·
Mempelajari
bagan aliran dokumen membutuhkan waktu dan keahlian analis.
5. Kapan metode tersebut baik
digunakan.
- Memutuskan
apakah masalah kegagalan sistem dapat membantu perancangan yang
baik.
- Tim
analis tidak secara total familiar dengan aliran dokumen.
- Mendeskripsikan
aliran dokumen yang menganggu kerjanya fungsi.
ü
Pengamatan Dokumen
1. Bagaimana metode itu digunakan.
1. Bagaimana metode itu digunakan.
·
Mengidentifikasikan
dokumen utama dan laporan (physical data flow diagram).
·
Mengumpulkan
salinan dokumen aktual dan laporan.
·
Setiap
dokumen atau laporan, digunakan untuk record data, meliputi field (ukuran dan
tipe),
·
frekuensi
penggunaan dan struktur kodingnya (coding structure).
2. Target dari metode.
·
Aliran
data kunci ditunjukkan dalam data flow diagram (DFD).
3. Keuntungan metode.
·
Meminimalkan
interupsi dari fungsi operasionalnya.
·
Permulaan
elemen kamus data.
·
Seringkali,
dapat mempertimbangkan modifikasi major procedural.
4. Kerugian metode.
·
Membutuhkan
waktu yang cukup (terdapat organisasi bisnis yang mengalami
kebanjiran dokumen dan laporan).
5. Kapan metode tersebut baik
digunakan.
·
Harus
dikerjakan jika sebuah sistem akan didesain (selama kegiatan analisis,
dalam memperjelas desain sistem yang baru dan analisis dokumen dapat
membantu untuk menentukan tugas perancangan selanjutnya).
·
Merencanakan
jadual penelitian
Walaupun
menganalisis kelemahankelemahan dan permasalahan-permasalahan yang terjadi
merupakan tugas yang perlu, tetapi tugas ini saja belumlah cukup. Tugas
lain dari analis sistem yang masih diperlukansehubungan dengan sasaran utama
sistem informasi, yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi
para pemakainya perlu dianalisis.
Report,
Yaitu membuat laporan hasil analisis. Tujuan :
- Pelaporan
bahwa analisis telah selesai dilakukan
- Meluruskan
kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh
analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
- Meminta
pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen
- Meminta
persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan
Selanjutnya
- Akurat
berarti valid, yaitu data tersebut benar-benar mengukur dengan sebenarnya
apa yang harus diukur. Misalnya, data tentang jumlah kemiskinan harus
dapat menggambarkan kemiskinan yang ada di daerah tersebut.
- Data
yang akurat tidak hanya diartikan dari sisi pengadaannya, melainkan juga
dari sisi penyajiannya, yaitu bagaimana data tersebut ditampilkan.
Oleh karena itu, perlu ada format standar.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian System Analyst
System Analyst adalah seseorang yang bertanggung jawab atas penelitian, perencanaan, pengkoordinasian, dan merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi bisnis atau perusahaan. System Analyst ini memegan peranan yang sangat penting dalam pengembangan sistem perusahaan itu sendiri.
Seorang system analyst harus memiliki
empat keahlian / skill. Skill - skill tersebut adalah :
·
Analytical Skill
·
Management Skill
·
Technical Skill
·
Interpersonal Skill

Gambar 3.1 System Analyst's Skill
Sementara itu , keahlian teknikal / teknis membantu system analyst untuk memahami potensi yang dapat dikembangkan dari keberadaaan teknologi informasi ini sehingga ada bagian dari bisnis yang dapat dikembangkan dengan keberadaan TI ini. Selain itu, keahlian teknikal ini juga membuat system analyst mengetahui keterbatasan dari teknologi itu sehingga dapat merancang system yang benar-benar pas dan dibutuhkan oleh perusahaan. Seorang system analyst ini harus bisa bekerja dengan berbagai macam bahasa pemrograman , sistem operasi dan perangkat keras.
Keahlian management juga sangat dibutuhkan oleh seorang system analyst karena dengan skill ini akan sangat membantu para system analyst dalam pengelolaan sumber daya, proyek, risiko , dan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa depannya. Hal ini sangat penting bagi perusahaan karena apabila seorang system analyst tidak bisa mengelola sumber daya secara baik, maka akan terjadi banyak pembuangan sumber daya yang sia-sia sehingga membuat biaya yang harus dikeluarkan perusahaan menjadi lebih besar.
Terakhir , keahlian interpersonal juga merupakan suatu keharusan bagi system analyst karena seorang system analyst ini harus berinteraksi dengan user / pengguna dari system tersebut untuk mengetahui apa yang menjadi keluh kesah / harapan mereka terhadap system yang akan dihasilkan nantinya. Selain itu keahlian interpersonal juga membantu system analyst dalam mencari informasi terhadap usernya.
Secara spesifik, keahlian yang dibutuhkan oleh analis sistem adalah :
Pengetahuan
dan keahlian tentang teknik pengolahan data, tekonologi computer dan
pemrograman computer:
a. Keahlian
teknik yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan
teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahlian dalam
menggunakan computer.
b. Pengetahun teknik yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkat keras computer, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa computer, sistem operasi, utilites dan paket-paket perangkat lunak lainnya.
b. Pengetahun teknik yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkat keras computer, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa computer, sistem operasi, utilites dan paket-paket perangkat lunak lainnya.
Pengetahun
tentang bisnis secara umum
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. Pengetahun tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran,produksi, manajemen personalia, keuangan, tingkah laku organisasi, kebijakan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. Pengetahun tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran,produksi, manajemen personalia, keuangan, tingkah laku organisasi, kebijakan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.
Pengetahun
tentang metode kuantitatif
Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan metode-metode kuantitatif, seperti misalnya pemrograman linier (linier programming), pemrograman dinamik (dynamic programming), regresi (regression), network, pohon keputusan (decision tree), trend, simulasi dan lain sebagainya.
Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan metode-metode kuantitatif, seperti misalnya pemrograman linier (linier programming), pemrograman dinamik (dynamic programming), regresi (regression), network, pohon keputusan (decision tree), trend, simulasi dan lain sebagainya.
Keahlian
pemecahan masalah
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permsalahan tersebut.
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permsalahan tersebut.
Keahlian
komunikasi antar personil
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawacara, presentasi, rapat dan pembuatan lapoaran-laporan.
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawacara, presentasi, rapat dan pembuatan lapoaran-laporan.
Keahlian membina hubungan antar personil
Manusia merupakan faktor yang kritis
didalam sistem dan watak manusia satu dengan yang lainnya berbeda. Analis
sistem yang kaku dalam membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya
yang terlibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila
analis sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem,
maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan
kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.
3.2 System
Analyst's Work
System Analyst
merupakan seseorang yang
bertanggung jawab atas penelitian, perencanaan, pengkoordinasian, dan
merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan
organisasi bisnis atau perusahaan. Dari pengertian tersebut kita dapat
menyimpulkan bahwa system analyst merupakan perantara
atau penghubung antara perusahaan penjual perangkat lunak dengan organisasi
tempat ia bekerja, dan bertanggung jawab atas analisis biaya pengembangan,
usulan desain dan pengembangan, serta menentukan rentang waktu yang diperlukan.
Analis sistem bertanggung jawab pula atas studi kelayakan atas sistem
komputer sebelum membuat satu usulan kepada pihak manajemen
perusahaan.

Gambar 3.2 Posisi System Analyst
Pada dasarnya, system analyst
melakukan hal-hal berikut ini :
·
Berinteraksi dengan pelanggan untuk
mengetahui user requirement
·
Berinteraksi dengan desainer untuk
menentukan user interface yang diinginkan
·
Berinteraksi / memandu programmer dalam
proses pengembangan sistem agar sesuai dengan user requirement
·
Melakukan pengujian sistem baik dengan
data sampel
·
Mengimplementasikan sistem baru / sistem
usulan yang digunakan perusahaan
·
Menyiapkan report dari sistem yang
dihasilkan
Tugas
system analyst sendiri dapat dilihat sebagai berikut :
·
Membangun /
mengembangkan software terutama pada tahap requirement, design dan sebagian
dalam tahap construction / implementation
·
Membuat dokumen
requirement dan desain software berdasarkan probis client
·
Membuat proposal dan
mempresentasikannya di hadapan stakeholder / customer / client
·
Membuat desain database
·
Membuat framework yang
akan digunakan programmer dalam mengembangkan software.

Gambar 3. 3
Hubungan System Analyst dengan Project
3.3
Fungsi System Analyst
Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, system analyst adalah orang yang menganalisis
sistem (mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menetukan
kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan.
Sebutan lain untuk analis sistem ini adalah analis informasi (information
analyst), analis bisnis (business analyst), perancang sistem (system designer),
konsultan sistem (system consultant) dan ahli teknik sistem (system engineer).
System
analyst ini berbeda dengan programmer. Programmer adalahorang yang menulis code
program untuk aplikasi berdasarkan hasil analisis dari system analyst. Tetapi
ada beberapa kondisi dimana seorang system analyst mengerjakan tugas programmer
dan analystnya secara bersamaan. Hal ini disebut juga dengan analyst/
programmer.
Tugas
dari system analyst dan programmer pada dasarnya berbeda. Berikut adalah tabel
yang menunjukkan perbedaan dari kedua pekerjaan ini.
Programmer
|
Analyst
|
1.Tanggung
jawab hanya terbatas pada pembuatan program
|
1.
Tanggung jawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer
saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan
|
2.
Pengetahuan pemograman cukup terbatas pada terknologi komputer, sistem
komputer, utilities dan bahasa-bahasa pemograman yang diperlukan
|
2.
Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi computer,
tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
|
3.
Pekerjaan pemograman sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan
instruksi-instruksi program.
|
3.
Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan
masalah secara garis besar.
|
4.
Pekerjaan pemogram tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas
pada sesama pemogram dan analis sistem yang mempersiapkan spesifikasi programnya.
|
4. .Pekerjaan analis sistem
melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada sesame analis
sistem,pemrogram, tetapi juga pemakai sistem dan manajer.
|
Adapun fungsi dari sistem analis
adalah sebagai berikut :
·
Mengidentifikasi masalah-masalah dari
pemakai / user
·
Menyatakan
secara spesifik sasaran yg harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user
·
Memilih
alternatif - alternatif metode pemecahan masalah
·
Merencanakan
dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dgn permintaan user
3.4 Tahap Pengembangan System
Dalam mengembangkan system, system
analyst dapat menggunakan berbagai metode-metode yang membantu mereka. Salah
satunya adalah SDLC (System Development Life Cycle). Apa itu SDLC ? SDLC
adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan
programmer dalam membangun sistem informasi.
Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan
Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan

Gambar 3.4 Tahapan SDLC
System Development Lyfe Cycle (SDLC)
adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada
beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah
waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid,
prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.
Dengan siklus SDLC, proses membangun
sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar,
masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda. Dalam sebuah siklus
SDLC, terdapat enam langkah. Langkah tersebut adalah
1. Analisis sistem, yaitu membuat
analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu
melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem
dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem
3. Perancangan sistem, yaitu membuat
desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk
pengembangan sistem informasi
4. Pengembangan sistem, yaitu tahap
pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan
5.
Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
6. Implementasi dan pemeliharaan sistem,
yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat
3.4.1 Perbedaan Waterfall Model dan
Spiral Model
Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, SDLC mempunyai beberapa pendekatan / model. Beberapa diantaranya
adalah Waterfall Model dan Spiral Model. Letak perbedaan yang
paling mencolok adalah tahap dalam pembuatan sebuah perangkat lunak. Pada
Waterfall model, tahapan pembuatan sistem mengalir ke bawah dimana dimulai dari
tahapan mendefinisikan requirement hingga pada operasi dan pemeliharaan
terhadap sistem itu sendiri. Tahapan itu dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar3.5 Waterfall
Model
Sementara itu, pada Spiral model mempunyai tahap-tahap yang
berbeda dengan Waterfall model ini. Pada Spiral Model, dimulai dengan penentuan
tujuan, tahapan penelitian terhadap risiko hingga tahap implementasi dan
perencanaan pembuatan sistem berikutnya. Hal ini tampak pada gambar di bawah
ini :

Gambar 3.6
Spiral Model
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setiap
perusahaan pasti mempunyai proses bisnis masing- masing dan berbeda- beda.
Dalam suatu masa, perusahaan akan mengalami permasalahan pada proses bisnisnya,
dan yang dapat menganalisa masalah dan kebutuhan- kebutuhan perusahaan dalam
detail dari sebuah proses bisnis adalah seorang system analyst . Definisi dari system
analyst adalah orang yang
menganalisis sistem (mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan
kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan suatu
masalah. Sebutan lain untuk analis sistem ini
adalah analis informasi (information analyst), analis bisnis (business
analyst), perancang sistem (system designer), konsultan sistem (system
consultant) dan ahli teknik sistem (system engineer).
Terdapat
keahlian- keahlian yang dibutuhkan oleh system
analyst yaitu pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data,
teknologi computer dan pemrograman computer, pengetahuan bisnis secara umum,
pengetahuan tentang metode kuantitatif, keahlian pemecahan masalah, keahlian
komunikasi antar personil, keahlian dalam membina hubungan antar personil.
System
analyst adalah penjembatan Antara programmer dan bagian eksekutif. System analyst dapat menjelaskan masalah
yang ada dalam proses bisnis dengan diagram- diagram yang diketahui oleh para
programmer. Sedangkan untuk bagian ekstekutif, system analyst dapat menyampaikan keinginan para eksekutif dalam
perbaikan aplikasi atau sistem tersebut. Singkatnya, system analyst harus mempunyai beberapa skill, yaitu Analytical Skill, Management Skill, Technical Skill,
Interpersonal Skill.
Dalam
pengembangan sistem dalam perusahaan, terdapat metode untuk membantu system analyst dalam mengembangkan
sistem tersebut, contohnya yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle). Dan dalam metode SDLC terdapat beberapa pendekatan,
yaitu Waterfall model dan Spiral model yang mempunyai tahap- tahap tersendiri
dalam pembuatan atau pengembangan sistem.
4.2 Saran
Sebagai
penjembatan antara programmer dan bagian ekstekutif, seorang system analyst, harus lebih peka
terhadap masalah yang dihadapi dan bagaimana memecahkan atau menyelesaikan
masalah tesebut. Dan juga system analyst harus mampu untuk
menyampaikan desain pengembangan sistem yang berupa diagram- diagram kepada
programmer dengan alur baik sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan
disetujui oleh bagian eksekutif. Dan juga sebaliknya, system analyst juga harus dapat menerjemahkan apa yang sudah
dikerjakan oleh programmer kepada bagian eksekutif.
System analyst harus dapat menyesuaikan permasalahan dengan penentuan
metode dalam analisa sistem, mengetahui apa keuntungan dan kerugian dari metode
tersebut bagi perusahaan dan permasalahan yang sedang dihadapi dan juga
tahapan- tahapan yang harus system
analyst lakukan dalam menganalisa permasalahan dan kebutuhan dari sistem
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sistem Analis. Diperoleh 8 Mei 2014, dari http://edwardaditya.blogspot.com/2010/05/pengertian-analisa-dan-analis-system.html
Sistem Analis. Diperoleh 8 Mei 2014,
dari http://lsoumeru.mhs.uksw.edu/2012/11/pengertian-sistem-analis-sistemanalis.html
Sistem Analis. Diperoleh 9 Mei 2014, dari http://deden08m.files.wordpress.com/2011/09/bab15_analisissistem.pdf
No comments:
Post a Comment