A. Definisi Analis
Ada
beberapa definisi analisa sistem, yaitu:
§ Definisi
Analisa Sistem menurut Mc Leod
(2006) adalah suatu studi dari sistem yang telah ada dengan tujuan untuk
merancang sistem yang baru atau memperbaiki kekurangan dari sistem yang telah
ada.
§ Definisi
Analisa Sistem menurut Pressman
(2009) adalah kegiatan menemukan atau meng-identifikasikan masalah, mengevaluasi,
membuat model serta membuat spesifikasi sistem.
§ Definisi
Analisa Sistem menurut Yourdan (1991)
adalah suatu kegiatan mentransformasi-kan dua masukan utama, yaitu
kebijaksanaan pemakai dan anggaran proyek kedalam spesifikasi yang terstruktur.
Kegiatan tersebut melibatkan alat dan model diagram aliran data, diagram antar
entitas dan komunikasi data.
Menurut
Podeswa (2005), dalam dunia bisnis dikenal ada 2 macam tipe analis bisnis,
yaitu analis bisnis yang terkait dengan Teknologi Informasi dan yang tidak
terkait sama sekali dengan Teknologi Informasi. Selanjutnya untuk lebih
memperjelas pernyataan tersebut maka diberikan definisi analis seperti berikut:
ü Analis Bisnis adalah
seseorang yang bekerja dalam konteks bisnis. Orang ini terlibat dalam proses
peningkatan kinerja bisnis, penurunan biaya operasional bisnis, dal lain
sebagainya
ü Analis Teknologi informasi
adalah seseorang yang bekerja dalam konteks proyek teknologi informasi,
misalnya proyek untuk membeli, membuat, atau hanya sekedar memodifikasi suatu
software.
Seorang
analis bisnis bekerja sebagai penghubung (liaison)
antar berbagai stakeholder dalam rangka mendapatkan (elicit), menganalisa (analyze),
menyampaikan (communicate), dan
mengesahkan (validate) kebutuhan
terkait untuk merubah atau memperbaiki proses bisnis, kebijakan/prosedur, maupun
sistem informasi. Seorang Analis Teknologi Informasi diharapkan untuk dapat
menemukan (discover), menganalisa (analyze), merundingkan (negotiate), menyampaikan (represent), dan mengesahkan (validate) kebutuhan terkait software
baru maupun hanya sekedar modifikasi.
B. Tugas Analis
Analisa
Bisnis adalah seperangkat pekerjaan, pengetahuan, dan teknik yang digunakan
untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan menemukan solusi dalam mengatasi
permasalahan bisnis. (Business
Analysis Body of Knowledge, version 1.6)
Dalam
buku berjudul Business Analysis Body
of Knowledge tersebut diberikan panduan mengenai Tugas yang wajib dilakukan oleh
seorang Analis Bisnis, yaitu:
§ Menganalisa dan memahami
proses-proses yang berjalan saat ini di perusahaan dan memastikan seluruh tim
proyek dan stakeholder mengetahui kekurangan dan dampak yang akan timbul akibat
perubahan kedepan.
§ Membuat suatu pemahaman
mengenai kebutuhan bisnis apa saja yang akan digunakan kedepannya dan
menentukan solusi yang tepat.
§ Mengidentifikasi sumber
daya yang akan dibutuhkan dan menentukan aturan main dalam mengesahkan pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan.
§ Membuat sebuah Requirements Management Plan dan menyampaikannya
kepada semua stakeholder yang terkait.
§ Mengidentifikasi dan
mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan terkait aspek bisnis, teknik, produk, dan
proses.
§ Bekerjasama dengan Klien
dalam merasionalkan dan memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan.
§ Membantu mendefinisikan
kriteria yang dapat diterima terkait solusi yang diambil/dipenuhi.
C. Kenapa Perlu Analis
Latar
belakang diperlukannya Analis dalam menyelesaikan suatu pekerjaan /proyek
dipicu oleh beberapa hal berikut:
·
Banyak
perancangan sistem yang molor / menyerah / gagal dikarenakan ingin membuat
sistem yang “wonderful” tanpa memahami kebutuhan organisasi. Analis diperlukan
dalam membuat dan memahami kebutuhan sistem yang rasional.
·
Terjadinya
“miss” komunikasi antara stakeholder dan developer terkait sistem suatu sistem
yang diinginkan. Analis diperlukan sebagai penghubung antara stakeholder and
developer.
·
Kurangnya
kesadaran dalam mendokumentasikan hal-hal terkait perubahan suatu sistem. Analis
diperlukan sebagai penyusun dokumentasi.
·
Seringkali
terdapat tujuan yang bias dalam perubahan suatu sistem dan berkembangnya
kebutuhan/harapan akan sistem baru diluar kendali. Analis diperlukan dalam menetapkan
goal (tujuan) dan prioritas kebutuhan agar goal tersebut tercapai.
·
Terdapat
perbedaan akan Apa yang direncanakan dan apa yang dihasilkan sehingga mengakibatkan
kerugian bisnis. Analis diperlukan untuk menjalankan fungsi pengawasan dan
koreksi.
D. Kemampuan Analis
Umumnya seorang analis
yang sukses harus memiliki seperangkat kemampuan (skill) yang baik,
meliputi people skills, business skills, technical skills and soft skills.
Dalam
buku berjudul Business Analysis Body
of Knowledge tersebut diberikan panduan mengenai skill yang wajib dimiliki
oleh seorang Analis Bisnis, yaitu:
§ Memiliki kemampuan verbal
dan tulisan yang baik dalam berkomunikasi, termasuk kemampuan untuk menjadi pendengar
yang baik.
§ Memiliki kemampuan yang
baik dalam mengorganisasikan dan mengetahuai proses-proses yang akan diambil
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan dalam suatu proyek.
§ Memiliki kemampuan untuk
dapat membangun hubungan (relationships)
yang efektif dengan klien.
§ Membantu manajer proyek
dalam kemampuan mengelola kenginan klien melalui komunikasi yang proaktif dan
hati-hati terkait penentuan kebutuhan dan dampak perubahan yang terjadi.
§ Memiliki kemampuan dalam
negosiasi dan membuat keputusan atas sejumlah kebutuhan-kebutuhan dari klien
dan stakeholder yang akan diaplikasikan.
§ Memastikan bahwa setiap
stakeholder tahu akan dampak atas suatu keputusan yang diambil, dengan
kemampuan untuk dapat memberikan pilihan dan aternatif keputusan serta dampaknya
jika diperlukan.
E. Tanggung Jawab Analis
Besar kecilnya tanggung
jawab pekerjaan dari seorang analis tergantung dari ukuran dan kompleksitas
dari suatu proyek tersebut, seperti contoh di bawah ini:
§ Seorang analis dapat
bekerja secara penuh (full-time role)
pada satu proyek dalam satu ukuran peran sehingga memiliki tanggung jawab yang
relatif kecil hingga sedang.
§ Seorang analis dapat
bekerja pada beberapa proyek (multiple
project) namun dalam satu ukuran peran, sehingga memiliki tanggung jawab
yang relatif sedang hingga besar.
§ Seorang analis dapat
bekerja pada beberapa proyek (multiple
project) dan dalam beberapa ukuran peran, sehingga memiliki tanggung jawab
yang besar. Contohnya pada proyek A bekerja sebagai analis sistem dan pada
proyek B bekerja sebagai beta tester.
F. Gambaran Besar Penghasilan

Source: Kelly Service: Indonesia Salary Handbook 2008/2009
G. Sistem Analis
Sistem
Analis merupakan orang yang berperan dalam mengarahkan pengembangan sistem
informasi. Dalam melaksanakan tugas ini
seorang sistem analis haruslah bisa menyelaraskan tujuan dari sistem infomasi
dengan tujuan perusahaan. Di sini dibutuhkan orang yang berorientasi pada
bisnis serta teknologi.
Sistem
Analis dapat mendesain sistem baru, baik hardware maupun software, atau
menambah aplikasi software baru. Kebanyakan sistem analis bekerja pada
pekerjaan yang spesifik seperti bisnis, akunting atau finance, serta bidang
sains dan engineering.
Tugas
Sistem Analis :
§ Mengumpulkan dan
menganalisis semua dokumen, file, formulir yang digunakan pada sistem yang
telah berjalan.
§ Menyusun laporan dari
sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan pada sistem tersebut.
§ Merancang perbaikan pada
sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
§ Menganalisis dan menyusun
perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem yang baru dan memberikan argumen
tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari pemakaian sistem baru tersebut.
§ Mengawasi semua kegiatan
terutama yang berkaitan denga sistem yang baru
Sistem
analis secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati
proses input dan pengolahan data serta proses output informasi untuk membantu
peningkatan proses organisasi. Dengan demikian peranan penting sistem analis :
·
sebagai
konsultan
·
sebagai
ahli pendukung
·
sebagai
agen perubahan
H. Perbedaan Sistem Analis
dan Programmer
Di
bawah ini adalah beberapa penjabaran mengenai perbedaan sistem analis dan
programmer.
v Berdasarkan definisi,
sistem analis adalah orang yang bertugas untuk menganalisis sistem termasuk
permasalahan yang terjadi beserta pemecahannya dan kebutuhan pengguna, sistem
analis harus ahli tidak hanya tentang teknologi komputer tetapi juga tentang bisnis.
Sistem analis merupakan perencana program yang akan dibuat oleh programmer.
Sedangkan programmer adalah orang yang membuat / menuliskannya ke dalam bahasa
pemrograman yang telah dibuat rancangannya oleh sistem analis, programmer
tentunya harus ahli di bidang teknologi komputer.
v Berdasarkan tugas dan
tanggung jawab, sistem analis bertanggung jawab atas sistem secara keseluruhan,
jadi tidak hanya pembuatan program komputer (teknologi komputer) melainkan
aplikasinya juga, sedangkan pembuatan program yang menjadi tugas sistem
analisis ini meliputi pemecahan masalah secara garis besar, dan sistem analisis
ini berhubungan dengan banyak orang, jadi harus memiliki softskill yang bagus
juga. Sedangkan programmer hanya bertangung jawab pada pembuatan program, tugas
programmer sifatnya teknis, dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi
program, jadi tidak langsung berhubungan dengan pengguna, programmer hanya
berhubungan dengan sesama programmer dan sistem analis. Pengetahuan yang harus
dikuasai oleh programmer terbatas pada teknologi, sistem komputer, utilitas,
dan tentunya bahasa-bahasa pemograman.
v Berdasarkan pengetahuan
yang harus dikuasai, sistem analis harus ahli tentang teknik pengolahan data,
teknologi komputer dan pemograman komputer. Selain itu, pengetahuan bisnis pun
harus dikuasai diantaranya agar berkomunikasi dengan pemakai sistem, metode
kuantitatif seperti linier programming, dynamic programming,regresion, network,
decision tree, trend, simulasi untuk membangun model aplikasi. Sistem analis juga
harus mampu memecahkan permasalahan yang kompleks menjadi kecil, mampu
berkomunikasi dan membina hubungan denagan baik dan yang tak kalah pentingnya
sistem analis harus memahami metodologi pengembangan sistem informasi.
Sedangkan programmer tentunya harus ahli dalam membuat program, memahami bahasa
pemrograman dan dapat mengimplementasikannya pada proyek yang akan dibuat.
G. Requirement Management
Plan
Dokumen
ini berisi panduan yang akan digunakan oleh proyek untuk memberikan gambaran mengenai
standard requirement documents, requirement types, requirement attributes, dan traceability.
Dokumen ini juga mendefinisikan strategi umum untuk pengaturan requirement dan berfungsi
sebagai sumber dokumen utama bagi semua partisipan dalam suatu proyek.
Tujuan
pembuatan dokumen Requirement Management Plan ini adalah untuk mendefinisikan
skema kebutuhan sistem dan atribut-atributnya. Dokumen perencanaan ini menggunakan
pendekatan sistematis untuk melakukan pencarian, pengorganisasian dan
dokumentasi kebutuhan sistem, yang dimaksudkan untuk menjembatani kesepakatan
antara klien dengan tim pengembang dalam mengelola setiap perubahan kebutuhan
sistem.
Detil
yang harus diisi pada dokumen Requirement Management Plan pengembangan Sistem
Informasi E-Commerce
H. Penting Diperhatikan
ü In some companies, this
person might be called a Business Analyst, Systems Analyst, Software Analyst,
Infrastructure Analyst, etc. While each of these titles has their
particular nuances, the main responsibility of each is the same - to capture and document the requirements
needed to implement a solution to meet the clients business needs.
ü If requirements are not
captured and documented, the analyst is not accountable. If the solution
meets the documented requirements, but the solution still does not adequately
represent the requirements of the client, the analyst is not accountable.
I. Daftar Pustaka:
Dennis,
Alan, Barbara Haley W., David Tegarden, System Analysis and Design with UML
2.0, 3rd Ed, Wiley, 2010
IIBA,
A Guide to the Business Analysis Body of Knowledge 1.6, International Institute
of Business Analysis, 2006
McLeod,
Raymond, Management Information Systems, 10th Ed, Prentice Hall,
2006
Podeswa,
Howard, UML for the IT Business Analyst: A Practical Guide to Object -Oriented Requirements
Gathering, 2nd Ed, Thomson, 2009
Pressman,
Roger S., Software Engineering: A Practitioner's Approach, 7th Ed,
McGraw Hill, 2009
Yourdon,
Edward, Object-Oriented Systems Design: An
Integrated Approach, 1st Ed, Prentice Hall, 1993
No comments:
Post a Comment