Wednesday, April 13, 2016

Perancangan Sistem Informasi



Gaji Profesional TI
2010 MARCH 18
Tags: Gaji
Posted by tatasutabri
Semakin luasnya penerapan Teknologi Informasi di berbagai bidang, telah membuka peluang yang besar bagi para tenaga profesional Tl untuk bekerja di perusahaan, instansi pemerintah, swasta dan asing di era globalisasi ini.

Menurut Edi Tjahya, managing director JOBsDB, terdapat beberapa bidang pekerjaan TI yang peluangnya cukup besar, seperti system analyst, network engineering, programmer, dan web designer. Beberapa posisi di bidang TI tersebut yang lowong bisa diisi, asal dengan bekal pengetahuan dan skill based yang memadai. Dibawah ini akan dipaparkan sejumlah posisi beserta salarynya tersebut :


Versi JOBsDB.

JUNIOR PROGRAMMER

Meski tidak semua, cukup banyak lulusan ilmu komputer yang memulai karirnya dari sini. Yang umum dicari adalah pemrogram untuk Java, C++ dan Visual Basic, sedangkan web programmer yang sering dibutuhkan adalah mereka yang menguasai bahasa HTML/XML, PHP, ASP, Cold Fusion. Untuk lowongan database, meski saat ini banyak program yang masih memakai bahasa Delphi, namun umumnya programmer yang mengusai bahasa SQL lebih disukai.


Modal: Sarjana (S1) atau diploma di bidang Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Teknik Komputer atau Sistem Informasi. Umumnya tidak memerlukan kualifikasi tambahan, karena yang lebih diutamakan adalah pengetahuan akan suatu bahasa pemograman. Idealnya, Anda memiliki pengalaman kerja satu-dua tahun, atau setidaknya pernah membuat program-program yang dapat dijalankan, dalam skala besar/kecil.


Gaji per bulan: untuk pemula, sekitar Rp 3 juta.

Peluang saat ini : Lapangan kerja untuk programmer cukup banyak, mulai dari perusahaan pengembang software sampai ke perusahaan konsultasi database. Database programmer atau system programmer masih banyak dicari.


Prediksi: Para programer masih tetap akan dibutuhkan keterampilannya di bidang lain, seperti desain web, analisis sistem, maupun pengembangan software.

SYSTEM ANALYST.

System analyst adalah orang yang tugasnya menganalisis dan mendesain sistem yang akan digunakan dalam suatu perusahaan/organisasi. Ia dituntut mengenal mulai dari apa yang diminta oleh klien (system definition), pengerjaan database-nya (system implementation), hingga ke pengenalan hardware. Kemampuan untuk budgeting (menghitung anggaran) yang akan dipakai dalam pengerjaan sistem juga penting. Dalam praktek, system analyst dan programer bekerja bersama. System analyst mendesain dan menganalisis sistem, dan programmer yang akan membuat kode-kodenya. System analyst juga memiliki tugas yang hampir sama dengan project manager, hanya tentunya dalam skala yang lebih permanen.

Modal: Lulusan S1 bidang Sistem Informasi, Manajemen Informatika atau Teknik Informatika. Berpengalaman sekitar dua tahunan atau pernah membawahi suatu proyek atau pengerjaan sistem. Jarang yang meminta sertifikasi vendor, meskipun tentunya akan merupakan nilai plus bila anda memilikinya.


Gaji per bulan: Sekitar Rp 6 juta.

Peluang saat ini: Perusahaan berskala besar di bidang apa saja (misal: multimedia, perbankan, kosmetik, rokok) membutuhkan tenaga system analyst, mengingat setiap klien menginginkan sistem yang efektif dan tepat guna.


Prediksi: Menurut sebuah catatan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat, jumlah kebutuhan karyawan IT akan sangat meningkat hingga 2008, dengan jumlah permintaan terhadap system analyst akan meningkat sekitar 94 persen.



IT MANAGER.

Sering juga disebut sebagai “IT Guru”. Di luar negeri, seorang IT manager dituntut untuk mengetahui hampir segala sesuatu mengenai sistem dan aplikasi.


Modal: Lulusan S1 Ilmu Komputer, Teknik Komputer atau Teknik Informatika, ditambah pengalaman antara 5 hingga 10 tahun.Tentunya diharapkan pengalaman selama ini mencakup pengetahuan akan bahasa pemograman, sistem jaringan, sistem database, troubleshooting, dan people skill.


Gaji per bulan: Sekitar Rp 15 juta.

Peluang saat ini: Masih jarang yang mempekerjakan IT Manager dari luar. Yang umum terjadi adalah para perusahaan mengambil sendiri orang dalam yang telah bekerja cukup lama, dan memiliki banyak pengalaman. Bisa saja ada yang memulai karirnya dari programer, beranjak ke system analyst, lalu naik ke senior analyst, barulah selanjutnya dipromosikan sebagai IT manager.


Prediksi: IT manager belum dianggap sebagai fungsi yang sangat penting dalam perusahaan-perusahaan di Indonesia. Bahkan banyak yang beranggapan pekerjaannya lebih sedikit atau lebih ringan, padahal yang terjadi adalah sebaliknya. Batasan job-des untuk para pelaku IT ini di tanah air kita masih belum jelas. Jadi, seorang IT manager harus Tahu semua. Semoga 5-10 tahun ke depan batasan-batasan ini akan lebih jelas.



Web Designer & Graphic Designer.

Seorang web designer bertanggung jawab atas elemen visual dan multimedia dari sebuah situs. Bekerja sama dengan programer web, mereka bertugas merancang situs baik dari segi isi maupun grafis. Seorang graphic designer dapat bekerja di luar desain situs, seperti menjadi staf artistik pada majalah atau koran.


Modal: Lulusan Diploma atau S1 bidang Desain Grafis, Desain Komunikasi Visual atau Komputer Multimedia dengan pengalaman pernah membuat situs. Untuk desainer web diharuskan menguasai Flash, Photoshop, Dream Weaver, Quark X-Press, Freehand dan software pengolah gambar lainnya. Mereka pun perlu memiliki kreativitas seni yang tinggi. Idealnya, ia pun bisa bahasa programming, walaupun dalam skala kecil. Setidaknya untuk bahasa scripting. Sehingga, ia dapat mengimbangi antara ide & aplikasi.


Gaji per bulan: sekitar Rp 4 juta.

Peluang: Saat ini di Indonesia saja tercatat sekitar 190 hingga 200 situs baru yang muncul tiap minggu. Niscaya, tenaga ahli di bidang desain web tetap menjadi suatu kebutuhan.


Prediksi: Dengan semakin berkembangnya e-commerce, semakin banyak pula tenaga desainer web dan programer web yang dibutuhkan.


System Administrator/Network Administrator.

Seorang system administrator bertugas menjaga keamanan & kontinuitas jaringan sistem yang digunakan, termasuk hal-hal seperti mengeset komputer agar terkoneksi ke internet, mengeset e-mail server (misal: Outlook), FTP server, DNS server. Network administrator merupakan orang yang sering ditanyai bila terjadi troubleshooting dalam jaringan.


Modal: Selain berbekal gelar sarjana (S1) atau diploma bidang Teknik Komputer/Teknik Informatika, kebanyakan perusahaan menginginkan si calon pelamar memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang networking protocol seperti TCP/IP atau Apple Talk. Pengalaman menggunakan sistem keamanan seperti firewall, VPN, atau antivirus pun penting.

Gaji per bulan: Rp 5 juta.
Peluang: network administrator sangat diperlukan, mengingat semakin banyak instansi atau perusahaan yang menetapkan jaringan dalam sistem mereka.


Prediksi: permintaan terhadap kebutuhan tenaga kerja ini stabil.



ERP CONSULTANT.
Tugas intinya adalah memberi masukan atau saran akan pengembangan suatu sistem dengan software database tertentu. Tujuannya supaya perusahaan klien lebih efektif dalam melakukan pekerjaan, dengan pengeluaran yang lebih minim. Tak jarang seorang konsultan ERP (Enterprise Resource Planning) juga dituntut untuk memberi solusi pengumpulan dan pencarian data (data warehousing & data mining).

Modal: Lulusan S1 bidang Teknik Informasi atau Sistem Informasi. Yang penting adalah pernah menggunakan atau mengimplementasi sistem database tertentu, seperti Oracle atau SAP. Karenanya, terdapat bermacam-macam konsultan saat ini, seperti Oracle consultant, SAP consultant, PeopleSoft consultant, dan sebagainya.



Gaji per bulan: Untuk konsultan yang bekerja sendiri, gajinya tergantung proyek yang dikerjakan. Sebagai gambaran, untuk mengimplementasi software database untuk bisnis, sebuah perusahaan perlu membayar sekitar US$ 100.000 hingga US$ 200.000 (sekitar Rp 880 juta-Rp1,7 milyar). Perusahaan konsultasi bisnis seperti JD Edwards atau SAP sendiri juga mempekerjakan tenaga konsultan.


Peluang: Seiring semakin berkembangnya aplikasi untuk database, diperlukan tenaga konsultasi untuk memberi masukan. Sayangnya di Indonesia sendiri, karena harganya yang cukup mahal, hanya perusahaan berbasis internasional yang mengimplementasi database ERP.


Prediksi: “In the next five years”, para programer yang berhubungan dengan program-program SAP yang sedang laku keras saat ini masih akan banyak dicari.



Peluang kerja di bidang Teknologi Informasi lainnya, yang saat ini masih banyak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan baik di dalam maupun di luar negeri adalah : IT Help Desk, AutoCAD Drafter, Sales, Project Manager, Computer Operator, Teknisi Komputer, WebMaster, Web Chief Editor, Web Administrator, Manager Web Content, Unix Admnistration Manager, Director Software, Java Developer, Network Manager, System Architect. (sumber : www.i2bc.org/news/itnews3.html & www.jobsdb.com )

 ]

Saturday, April 9, 2016

Konsep Analisa Sistem




A. Definisi Analis
Ada beberapa definisi analisa sistem, yaitu:
§  Definisi Analisa Sistem menurut Mc Leod (2006) adalah suatu studi dari sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki kekurangan dari sistem yang telah ada.
§  Definisi Analisa Sistem menurut Pressman (2009) adalah kegiatan menemukan atau meng-identifikasikan masalah, mengevaluasi, membuat model serta membuat spesifikasi sistem.
§  Definisi Analisa Sistem menurut Yourdan (1991) adalah suatu kegiatan mentransformasi-kan dua masukan utama, yaitu kebijaksanaan pemakai dan anggaran proyek kedalam spesifikasi yang terstruktur. Kegiatan tersebut melibatkan alat dan model diagram aliran data, diagram antar entitas dan komunikasi data.
Menurut Podeswa (2005), dalam dunia bisnis dikenal ada 2 macam tipe analis bisnis, yaitu analis bisnis yang terkait dengan Teknologi Informasi dan yang tidak terkait sama sekali dengan Teknologi Informasi. Selanjutnya untuk lebih memperjelas pernyataan tersebut maka diberikan definisi analis seperti berikut:
ü  Analis Bisnis adalah seseorang yang bekerja dalam konteks bisnis. Orang ini terlibat dalam proses peningkatan kinerja bisnis, penurunan biaya operasional bisnis, dal lain sebagainya
ü  Analis Teknologi informasi adalah seseorang yang bekerja dalam konteks proyek teknologi informasi, misalnya proyek untuk membeli, membuat, atau hanya sekedar memodifikasi suatu software.
Seorang analis bisnis bekerja sebagai penghubung (liaison) antar berbagai stakeholder dalam rangka mendapatkan (elicit), menganalisa (analyze), menyampaikan (communicate), dan mengesahkan (validate) kebutuhan terkait untuk merubah atau memperbaiki proses bisnis, kebijakan/prosedur, maupun sistem informasi. Seorang Analis Teknologi Informasi diharapkan untuk dapat menemukan (discover), menganalisa (analyze), merundingkan (negotiate), menyampaikan (represent), dan mengesahkan (validate) kebutuhan terkait software baru maupun hanya sekedar modifikasi.
B. Tugas Analis
Analisa Bisnis adalah seperangkat pekerjaan, pengetahuan, dan teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan menemukan solusi dalam mengatasi permasalahan bisnis. (Business Analysis Body of Knowledge, version 1.6)
Dalam buku berjudul Business Analysis Body of Knowledge tersebut diberikan panduan mengenai Tugas yang wajib dilakukan oleh seorang Analis Bisnis, yaitu:
§   Menganalisa dan memahami proses-proses yang berjalan saat ini di perusahaan dan memastikan seluruh tim proyek dan stakeholder mengetahui kekurangan dan dampak yang akan timbul akibat perubahan kedepan.
§   Membuat suatu pemahaman mengenai kebutuhan bisnis apa saja yang akan digunakan kedepannya dan menentukan solusi yang tepat.
§   Mengidentifikasi sumber daya yang akan dibutuhkan dan menentukan aturan main dalam mengesahkan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan.
§   Membuat sebuah Requirements Management Plan dan menyampaikannya kepada semua stakeholder yang terkait.
§   Mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan terkait aspek bisnis, teknik, produk, dan proses.
§   Bekerjasama dengan Klien dalam merasionalkan dan memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan.
§   Membantu mendefinisikan kriteria yang dapat diterima terkait solusi yang diambil/dipenuhi.

C. Kenapa Perlu Analis
Latar belakang diperlukannya Analis dalam menyelesaikan suatu pekerjaan /proyek dipicu oleh beberapa hal berikut:
·           Banyak perancangan sistem yang molor / menyerah / gagal dikarenakan ingin membuat sistem yang “wonderful” tanpa memahami kebutuhan organisasi. Analis diperlukan dalam membuat dan memahami kebutuhan sistem yang rasional.
·           Terjadinya “miss” komunikasi antara stakeholder dan developer terkait sistem suatu sistem yang diinginkan. Analis diperlukan sebagai penghubung antara stakeholder and developer.
·           Kurangnya kesadaran dalam mendokumentasikan hal-hal terkait perubahan suatu sistem. Analis diperlukan sebagai penyusun dokumentasi.
·           Seringkali terdapat tujuan yang bias dalam perubahan suatu sistem dan berkembangnya kebutuhan/harapan akan sistem baru diluar kendali. Analis diperlukan dalam menetapkan goal (tujuan) dan prioritas kebutuhan agar goal tersebut tercapai.
·           Terdapat perbedaan akan Apa yang direncanakan dan apa yang dihasilkan sehingga mengakibatkan kerugian bisnis. Analis diperlukan untuk menjalankan fungsi pengawasan dan koreksi.

D. Kemampuan Analis
Umumnya seorang analis yang sukses harus memiliki seperangkat kemampuan (skill) yang baik, meliputi people skills, business skills, technical skills and soft skills.
Dalam buku berjudul Business Analysis Body of Knowledge tersebut diberikan panduan mengenai skill yang wajib dimiliki oleh seorang Analis Bisnis, yaitu:
§  Memiliki kemampuan verbal dan tulisan yang baik dalam berkomunikasi, termasuk kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik.
§  Memiliki kemampuan yang baik dalam mengorganisasikan dan mengetahuai proses-proses yang akan diambil untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan dalam suatu proyek.
§  Memiliki kemampuan untuk dapat membangun hubungan (relationships) yang efektif dengan klien.
§  Membantu manajer proyek dalam kemampuan mengelola kenginan klien melalui komunikasi yang proaktif dan hati-hati terkait penentuan kebutuhan dan dampak perubahan yang terjadi.
§  Memiliki kemampuan dalam negosiasi dan membuat keputusan atas sejumlah kebutuhan-kebutuhan dari klien dan stakeholder yang akan diaplikasikan.
§  Memastikan bahwa setiap stakeholder tahu akan dampak atas suatu keputusan yang diambil, dengan kemampuan untuk dapat memberikan pilihan dan aternatif keputusan serta dampaknya jika diperlukan.

E. Tanggung Jawab Analis
Besar kecilnya tanggung jawab pekerjaan dari seorang analis tergantung dari ukuran dan kompleksitas dari suatu proyek tersebut, seperti contoh di bawah ini:
§   Seorang analis dapat bekerja secara penuh (full-time role) pada satu proyek dalam satu ukuran peran sehingga memiliki tanggung jawab yang relatif kecil hingga sedang.
§   Seorang analis dapat bekerja pada beberapa proyek (multiple project) namun dalam satu ukuran peran, sehingga memiliki tanggung jawab yang relatif sedang hingga besar.
§   Seorang analis dapat bekerja pada beberapa proyek (multiple project) dan dalam beberapa ukuran peran, sehingga memiliki tanggung jawab yang besar. Contohnya pada proyek A bekerja sebagai analis sistem dan pada proyek B bekerja sebagai beta tester.

F. Gambaran Besar Penghasilan
Source: Kelly Service: Indonesia Salary Handbook 2008/2009

G. Sistem Analis
Sistem Analis merupakan orang yang berperan dalam mengarahkan pengembangan sistem informasi.  Dalam melaksanakan tugas ini seorang sistem analis haruslah bisa menyelaraskan tujuan dari sistem infomasi dengan tujuan perusahaan. Di sini dibutuhkan orang yang berorientasi pada bisnis serta teknologi.
Sistem Analis dapat mendesain sistem baru, baik hardware maupun software, atau menambah aplikasi software baru. Kebanyakan sistem analis bekerja pada pekerjaan yang spesifik seperti bisnis, akunting atau finance, serta bidang sains dan engineering.
Tugas Sistem Analis :
§  Mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang digunakan pada sistem yang telah berjalan.
§  Menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan pada sistem tersebut.
§  Merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
§  Menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem yang baru dan memberikan argumen tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari pemakaian sistem baru tersebut.
§  Mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan denga sistem yang baru
Sistem analis secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati proses input dan pengolahan data serta proses output informasi untuk membantu peningkatan proses organisasi. Dengan demikian peranan penting sistem analis :
·      sebagai konsultan
·      sebagai ahli pendukung
·      sebagai agen perubahan

H. Perbedaan Sistem Analis dan Programmer
Di bawah ini adalah beberapa penjabaran mengenai perbedaan sistem analis dan programmer.
v  Berdasarkan definisi, sistem analis adalah orang yang bertugas untuk menganalisis sistem termasuk permasalahan yang terjadi beserta pemecahannya dan kebutuhan pengguna, sistem analis harus ahli tidak hanya tentang teknologi komputer tetapi juga tentang bisnis. Sistem analis merupakan perencana program yang akan dibuat oleh programmer. Sedangkan programmer adalah orang yang membuat / menuliskannya ke dalam bahasa pemrograman yang telah dibuat rancangannya oleh sistem analis, programmer tentunya harus ahli di bidang teknologi komputer.
v  Berdasarkan tugas dan tanggung jawab, sistem analis bertanggung jawab atas sistem secara keseluruhan, jadi tidak hanya pembuatan program komputer (teknologi komputer) melainkan aplikasinya juga, sedangkan pembuatan program yang menjadi tugas sistem analisis ini meliputi pemecahan masalah secara garis besar, dan sistem analisis ini berhubungan dengan banyak orang, jadi harus memiliki softskill yang bagus juga. Sedangkan programmer hanya bertangung jawab pada pembuatan program, tugas programmer sifatnya teknis, dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi program, jadi tidak langsung berhubungan dengan pengguna, programmer hanya berhubungan dengan sesama programmer dan sistem analis. Pengetahuan yang harus dikuasai oleh programmer terbatas pada teknologi, sistem komputer, utilitas, dan tentunya bahasa-bahasa pemograman.
v  Berdasarkan pengetahuan yang harus dikuasai, sistem analis harus ahli tentang teknik pengolahan data, teknologi komputer dan pemograman komputer. Selain itu, pengetahuan bisnis pun harus dikuasai diantaranya agar berkomunikasi dengan pemakai sistem, metode kuantitatif seperti linier programming, dynamic programming,regresion, network, decision tree, trend, simulasi untuk membangun model aplikasi. Sistem analis juga harus mampu memecahkan permasalahan yang kompleks menjadi kecil, mampu berkomunikasi dan membina hubungan denagan baik dan yang tak kalah pentingnya sistem analis harus memahami metodologi pengembangan sistem informasi. Sedangkan programmer tentunya harus ahli dalam membuat program, memahami bahasa pemrograman dan dapat mengimplementasikannya pada proyek yang akan dibuat.

G. Requirement Management Plan
Dokumen ini berisi panduan yang akan digunakan oleh proyek untuk memberikan gambaran mengenai standard requirement documents, requirement types, requirement attributes, dan traceability. Dokumen ini juga mendefinisikan strategi umum untuk pengaturan requirement dan berfungsi sebagai sumber dokumen utama bagi semua partisipan dalam suatu proyek.
Tujuan pembuatan dokumen Requirement Management Plan ini adalah untuk mendefinisikan skema kebutuhan sistem dan atribut-atributnya. Dokumen perencanaan ini menggunakan pendekatan sistematis untuk melakukan pencarian, pengorganisasian dan dokumentasi kebutuhan sistem, yang dimaksudkan untuk menjembatani kesepakatan antara klien dengan tim pengembang dalam mengelola setiap perubahan kebutuhan sistem.




Detil yang harus diisi pada dokumen Requirement Management Plan pengembangan Sistem Informasi E-Commerce


H. Penting Diperhatikan
ü  In some companies, this person might be called a Business Analyst, Systems Analyst, Software Analyst, Infrastructure Analyst, etc. While each of these titles has their particular nuances, the main responsibility of each is the same - to capture and document the requirements needed to implement a solution to meet the clients business needs.
ü  If requirements are not captured and documented, the analyst is not accountable.  If the solution meets the documented requirements, but the solution still does not adequately represent the requirements of the client, the analyst is not accountable.

I. Daftar Pustaka:
Dennis, Alan, Barbara Haley W., David Tegarden, System Analysis and Design with UML 2.0, 3rd Ed, Wiley, 2010
IIBA, A Guide to the Business Analysis Body of Knowledge 1.6, International Institute of Business Analysis, 2006
McLeod, Raymond, Management Information Systems, 10th Ed, Prentice Hall, 2006
Podeswa, Howard, UML for the IT Business Analyst: A Practical Guide to Object -Oriented Requirements Gathering, 2nd Ed, Thomson, 2009
Pressman, Roger S., Software Engineering: A Practitioner's Approach, 7th Ed, McGraw Hill, 2009
Yourdon, Edward, Object-Oriented Systems Design: An Integrated Approach, 1st Ed, Prentice Hall, 1993