Wednesday, March 16, 2016

Pengembangan dan Analisis Sistem.


Pengembangan dan Analisis Sistem membahas tentang hal-hal sebagai berikut:

1.            Apa yang akan dibahas dalam kategori ini…????
2.            Siklus Hidup Pengembangan Sistem.

Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem, Sistem Informasi Akuntansi | Leave a reply
Pendahuluan Pengembangan dan Analisis Sistem.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
50
Oleh karena kita hidup dalam dunia yang sangat kompetitif dan sering berubah, organisasi terus berhadapan dengan kebutuhan atas cara mendapatkan informasi yang baru, lebih cepat, dan lebih andal. Demi memenuhi kebutuhan ini, sistem informasi harus terus mengalami perubahan, dari penyesuaian kecil hingga ke pergantian besar. Kadang kala, perubahan yang dibutuhkan begitu drastisnya hingga sistem yang lama dibuang serta, diganti semuanya dengan sistem yang baru. Perubahan begitu konstan dan sering hingga sebagian besar organisasi senantiasa: terlibat dalam beberapa peningkatan atau perubahan sistem.
 Perusahaan biasanya mengubah sistem mereka untuk salah satu dari alasan-alasan berikut ini:
             Perubahan kebutuhan pemakai atau bisnis.
             Perubahan teknologi
             Peningkatan proses bisnis.
             Keunggulan kompetitif
             Perolehan produktivitas
             Expert systems
             Pertumbuhan.
             Penciutan.
(Silahkan Klik topik diatas untuk deskripsi lebih lanjut).
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 50 Replies
Perubahan kebutuhan pemakai atau bisnis sebagai alasan pengembangan sistem
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
30
 Perubahan kebutuhan pemakai atau bisnis. Peningkatan persaingan, pertumbuhan bisnis atau konsolidasi, merger dan divestasi, peraturan baru, atau perubahan dalam hubungan regional serta global dapat mengubah struktur dan tujuan organisasi. Agar tetap responsif atas kebutuhan perusahaan, sistem juga harus berubah.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 30 Replies
Perubahan teknologi sebagai alasan pengembangan sistem
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
30
 Perubahan teknologi. Sejalan dengan makin maju dan murahnya teknologi, organisasi dapat memanfaatkan berbagai kemampuan baru atau lama, yang dahulu terlalu mahal.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 30 Replies
Peningkatan proses bisnis sebagai alasan pengembangan sistem
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
29
Peningkatan proses bisnis. Banyak perusahaan memiliki proses bisnis yang tidak efisien hingga membutuhkan pembaruan.
 Contohnya, sistem pemesanan di Nashua, sebuah pabrik pembuat perlengkapan kantor, membuat pelanggan merasa frustasi dan tidak puas. Ketika seorang pelanggan menelepon, seorang staf administrasi akan mencatat informasinya dan berjanji untuk menelepon kembali.
Sebelum melakukan hal tersebut, staf administrasi tersebut harus mengakses dua sistem terpisah: sebuah sistem kerangka utama (mainframe) untuk memverifikasi informasi pelanggan dan untuk melakukan pemeriksaan kredit, serta sistem berbasis PC untuk menghitung harga.
Apabila pelanggan tersebut masih tertarik, staf administrasi tersebut akan mengakses sistem terpusat lainnya untuk menetapkan keberadaan persediaan. Ketika sistem tersebut didesain ulang, hanya dibutuhkan waktu tiga menit untuk memproses sebuah pesanan melalui telepon, bukan lagi dua hari.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 29 Replies
Keunggulan kompetitif sebagai alasan pengembangan sistem
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
23
Keunggulan kompetitif Peningkatan kualitas, kuantitas, dan kecepatan informasi dapat menghasilkan peningkatan produk atau layanan serta dapat membantu mengurangi biaya.
 Contohnya, Wal-Mart menginvestasikan banyak dananya dalam bidang teknologi untuk menyediakan informasi mengenai pelanggan dan pembelian• mereka agar dapat meningkatkan penjualan.
ell Atlantic meningkatkan pendapatannya dengan menginvestasikan $2,1 miliar untuk sebuah sistem baru. Hal ini merupakan pergeseran dalam fokus manajemen, karena sebelumnya 90 persen dari sistem baru didesain untuk mengotomatisasi tenaga kerja dan mengurangi biaya.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 23 Replies
Perolehan produktivitas sebagai alasan pengembangan sistem.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
15
 Perolehan produktivitas. Komputer akan mengotomatisasi pekerjaan administrasi dan rutin, serta secara signifikan mengurangi waktu untuk melakukan tugas-tugas lainnya.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 15 Replies
Expert systems sebagai alasan pengembangan sistem
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
12
Expert systems menempatkan pengetahuan terspesialisasi bagi pegawai lainnya.
 Carolina Power and Light dapat meniadakan 27 persen dari pegawai sistem informasinya ketika perusahaan tersebut memasang sebuah sistem baru yang secara signifikan mengalahkan kinerja sistem yang lama.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 12 Replies
Pertumbuhan sebagai alasan pengembangan sistem.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
12
 Pertumbuhan. Perusahaan berkembang lebih besar dari sistemnya sehingga harus meningkatkan atau mengganti sistem tersebut secara keseluruhan.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 12 Replies
Penciutan sebagai alasan pengembangan sistem.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
8
Penciutan. Perusahaan sering kali berpindah dari mainframe terpusat ke jaringan PC atau sistem berbasis Internet untuk memanfaatkan rasio harga/kinerja mereka. Hal ini menempatkan pengambilan keputusan dan informasi yang terkait sampai ke bagan organisasi.
 Contohnya, Consolidated Edison of New York, turun dari sistem mainframe terpusat menjadi sistem klien/server serta meniadakan 100 posisi administratif. Sistem baru tersebut melakukan lebih banyak pekerjaan daripada yang lama, termasuk menangani manajemen arus kerja, kontak pemakai, permintaan ke database, pemrosesan kas seeara otomatis, dan integrasi data suara.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 8 Replies
Apa yang akan dibahas dalam kategori ini…????
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Tulisan tentang pengembangan dan analisis sistem ini membahas lima topik.
Pertama adalah siklus hidup pengembangan sistem, yaitu proses yang ditempuh organisasi untuk memperoleh serta mengimplementasikan SIA baru.
Kedua, aktivitas perencanaan sistem yang dibutuhkan selama pengembangan siklus hidup.
Ketiga, analisis kelayakan yang dilakukan untuk menunjukkan bahwa SIA yang baru lebih layak.
Keempat, aspek-aspek perilaku atas perubahan yang harus ditangani perusahaan dengan baik agar dapat berhasil mengimplementasikan sistem yang baru.
Topik yang terakhir adalah pembahasan analisis sistem, langkah pertama dalam siklus hidup pengembangan sistem.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Siklus Hidup Pengembangan Sistem.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
11
 Entah perubahan sistem dilakukan besar-besaran atau kecil saja sebagian besar perusahaan harus melalui siklus hidup pengembangan sistem. Proses ini terdiri atas lima langkah, yang disebut sebagai siklus hidup pengembangan sistem (systems development life cycle-SDLC) yang diperlihatkan dalam Gambar diatas dan secara singkat dijelaskan dalam tulisan berikutnya.
Langkah-Iangkah dalam siklus tersebut dan orang-orang yang dilibatkan dalam pengembangan sistem dibahas dalam materi berikut ini:
 systems development life cycle-SDLC:
             Analisis sistem
             Desain Konseptual.
             Desain Fisik.
             Implementasi dan Perubahan.
             Operasional dan pemeliharaan
Para Pelaku.
             Manajemen
             Akuntan.
             Komite pelaksana sistem informasi
             Tim Pengembangan Proyek.
             Analis sistem dan programer
             Pemain Luar.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 11 Replies
Analisis Sistem.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
15
Seiring dengan perkembangan dan perubahan organsisasi, pihak manajemen dan pegawai menyadari perlunya informasi yang lebih banyak dan lebih baik sehingga sistem informasi yang baru atau yang lebih diperlukan.
 Langkah pertama dalam pengembangan sistem adalah analisis sistem. Selama analisis sistem, informasi yang diperlukan untuk membeli atau untuk mengembangkan sistem baru akan dikumpulkan. Permintaan atas pengembangan sistem diprioritaskan untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya pengembangan yang terbatas.
Apabila sebuah proyek dapat melalui pemeriksaan awal, sistem yang ada saat ini akan disurvei untuk menetapkan sifat serta lingkup proyek dan untuk mengidentifikasi kekuatan serta kelemahannya. Kemudian, studi mendalam atas sistem yang diajukan akan dilakukan untuk menetapkan kelayakannya.
Apabila sistem yang diajukan layak; maka kebutuhan informasi para pemakai dan para manajer akan diidentifikasi serta didokumentasikan. Hal ini adalah bagian terpenting dalam analisis sistem, karena kebutuhan-kebutuhan tersebut akan digunakan untuk mengembangkan dan mendokumentasikan persyaratan sistem.
Persyaratan sistem digunakan untuk memilih atau mengembangkan sistem baru. Guna meringkas pekerjaan yang dilakukan selama analisis sistem, sebuah laporan dibuat dan diserahkan ke komite pelaksana sistem informasi.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 15 Replies
Desain Konseptual.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
10
Selama desain konseptual, perusahaan memutuskan cara bagaimana memenuhi kebutuhan para pemakai sistem. Tugas pertama adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi desain serta altematif yang tepat.
 Terdapat banyak cara yang berbeda untuk mendapatkan sistem baru, termasuk membeli software, mengembangkannya sendiri, atau melakukan outsourcing.
Spesifikasi terinci yang menjelaskan secara umum apa yang harus dicapai oleh sistem tersebut dan bagaimana sistem tersebut akan dikendalikan, harus dikembangkan.
Tahap ini selesai ketika persyaratan desain konseptual diberitahukan ke komite pelaksana sistem informasi.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 10 Replies
Desain Fisik.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
7
 Selama desain fisik, perusahaan mengartikan persyaratan umum yang berorientasi pada pemakai dari desain konseptual ke dalam spesifikasi terinci yang digunakan untuk mengkodekan serta menguji program komputer tersebut.
Dokumen input dan output didesain, program komputer ditulis, file serta database dibuat, prosedur dikembangkan, dan pengendalian dibangun untuk dapat terintegrasi ke dalam sistem baru tersebut.
Tahap ini selesai ketika desain fisik sistem yang dihasilkan diberitahukan kepada komite pelaksana sistem informasi.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 7 Replies
Implementasi dan Perubahan.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
2
Tahap implementasi dan perubahan adalah tahap terakhir tempat semua elemen dan aktivitas sistem tersebut disatukan. Oleh karena kerumitan dan peran penting tahap ini, maka rencana implementasi dan perubahan dikembangkan serta diikuti dengan teliti.
Sebagai bagian dari implementasi, hardware atau software baru dipasang dan diuji. Pegawai baru mungkin perlu dipekerjakan dan dilatih, atau pegawai yang telah ada direlokasi.
Prosedur pemrosesan baru harus diuji dan mungkin diubah. Standar dan pengendalian untuk sistem baru tersebut harus dibuat, dan dokumentasi sistem diselesaikan. Organisasi tersebut harus berubah ke sistem yang baru dan membongkar yang lama.
Setelah sistem tersebut terpasang dan berjalan, penyesuaian akan diperlukan dan tinjauan pascaimplementasi akan dilakukan untuk mendeteksi serta memperbaiki kelemahan desain apa pun.
Langkah terakhir dalam tahap ini adalah menyerahkan sistem operasional ke organisasi, pada saat pengembangan sistem baru tersebut selesai. Laporan akhir dibuat dan dikirim ke komite pelaksana sistem informasi.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 2 Replies
Operasional dan pemeliharaan
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
3
 Sistem baru, yang sekarang berjalan, digunakan sesuai keperluan perusahaan. Selama masa hidupnya, sistem tersebut secara periodik akan ditinjau.
Perubahan dibuat jika timbul masalah atau jika ternyata ada kebutuhan baru, dan selanjutnya organisasi akan menggunakan sistem yang telah diperbaiki tersebut.
Proses ini disebut sebagai tahap operasional dan pemeliharaan. Kadang kala, perubahan besar atau pergantian sistem diperlukan dan SDLC dimulai dari awal kembali.
Sebagai tambahan atas kelima tahap ini, tiga aktivitas (perencanaan, pengelolaan reaksi perilaku atas perubahan, dan penilaian kelayakan terus-menerus atas proyek) dilakukan sepanjang siklus hidup ini.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 3 Replies
Para Pelaku Pengembangan Sistem Informasi.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
2
Banyak orang yang harus bekerja sama untuk dapat berhasil mengembangkan serta mengimplementasikan SIA. Orang-orang yang terlibat dalam proses ini adalah:
             Manajemen
             Akuntan.
             Komite pelaksana sistem informasi
             Tim Pengembangan Proyek.
             Analis sistem dan programer
             Pemain Luar.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 2 Replies
Manajemen sebagai pelaku pengembangan sistem informasi.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
4
Salah satu cara paling efektif untuk mendapatkan dukungan atas pengembangan sistem adalah sinyal yang jelas dari pihak manajemen puncak bahwa keterlibatan pemakai.
 Berkaitan dengan pengembangan sistem, peran pihak manajemen puncak adalah memberikan dukungan dan dorongan untuk proyek pengembangan serta menyerasikan sistem informasi dengan strategi perusahaan.
Peran penting lainnya termasuk membuat tujuan serta sasaran sistem, meninjau kinerja serta kepemimpinan departemen sistem informasi, membuat pemilihan proyek serta kebijakan struktur organisasi, membantu analis sistem dengan perkiraan biaya proyek serta manfaatnya, menugaskan para pegawai utama ke proyek pengembangan dan mengalokasikan dana yang memadai untuk mendukung pengembangan operasional sistem.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 4 Replies
Akuntan sebagai pelaku pengembangan sistem informasi.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
2
Para akuntan dapat memainkan tiga peran selama desain sistem.
 Pertama, sebagai pemakai SIA mereka dapat menetapkan kebutuhan informasi dan persyaratan sistem yang mereka butuhkan, serta memberitahukannya ke para pengembang sistem.
Kedua, sebagai anggota tim proyek pengembangan atau komite pelaksana sistem informasi mereka membantu mengelola pengembangan sistem.
Ketiga, para akuntan harus mengambil peran aktif dalam mendesain pengendalian sistem serta secara periodik mengawasi dan menguji sistem tersebut untuk memverifikasi bahwa pengendalian telah diimplementasikan dan berfungsi dengan baik.
Semua sistem harus berisi cukup pengendalian untuk memastikan akurasi serta kelengkapan pemrosesan data. Sistem tersebut harus mudah diaudit. Apabila ditangani pada saat awal pengembangan, perhatian atas kemampuan untuk diaudit dan pengendalian dapat dimaksimalkan.
Mencoba untuk mencapai kedua hal ini setelah sebuah sistem didesain adalah hal yang tidak efisien, memakan waktu, dan mahal.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 2 Replies
Komite pelaksana sistem informasi sebagai pelaku pengembangan sistem informasi.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
2
Oleh karena pengembangan SIA bersifat lintas fungsional dan divisi, organisasi biasanya membuat komite pelaksana tingkat eksekutif untuk merencanakan dan mengawasi fungsi sistem informasi.
 Komite ini sering kali berisi orang-orang dari manajemen puncak, seperti kontroler dan pihak manajemen sistem informasi serta departemen pemakai.
Komite pelaksana tersebut menetapkan kebijakan dan menentukan SIA serta memastikan adanya partisipasi, bimbingan, dan pengendalian dari pihak manajemen puncak.
Komite pelaksana tersebut juga memfasilitasi koordinasi dan integrasi berbagai aktivitas sistem informasi untuk meningkatkan kesesuaian tujuan serta mengurangi koriflik tujuan.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 2 Replies
Tim Pengembangan Proyek sebagai pelaku pengembangan sistem informasi.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
2
Setiap proyek memiliki sebuah tim yang terdiri dari ahli sistem, para manajer, akuntan dan auditor, serta pemakai, yang membimbing pengembangan sistem tersebut.
 Mereka merencanakan setiap proyek, mengawasi untuk memastikan penyelesaian yang tepat waktu dan sesuai biaya, memastikan bahwa pertimbangan yang wajar telah diberikan atas elemen manusia, serta mengkomunikasikan status proyek ke pihak manajemen puncak dan komite pelaksana.
Para anggota tim harus sering berkomunikasi dengan para pemakai serta mengadakan pertemuan rutin untuk mempertimbangkan berbagai ide dan membahas kemajuan agar tidak ada hal menyimpang sebelum penyelesaian proyek.
Pendekatan tim biasanya memberi hasil yang lebih efektif dan memfasilitasi penerimaan para pemakai atas sistem yang diimplementasikan.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 2 Replies
Analis sistem dan programer sebagai pelaku pengembangan sistem informasi.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
2
Analis sistem mempelajari sistem yang ada, mendesain yang baru, dan membuat spesifikasi yang digunakan oleh programer komputer.
Analis berhubungan dengan teknologi sistem dan pegawai di seluruh perusahaan untuk menjembatani dengan baik jarak antara pemakai dan teknologi.
Analis bertanggung jawab untuk memastikan sistem dapat memenuhi kebutuhan pemakai.
 Programer komputer menulis program komputer dengan menggunakan spesifikasi yang dikembangkan oleh analis. Mereka juga mengubah serta memelihara program komputer yang telah ada.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 2 Replies
Pemain Luar sebagai pelaku pengembangan sistem informasi.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
2
Banyak orang luar organisasi yang memainkan peran penting dalam pengembangan sistem, termasuk pelanggan, vendor, dan lembaga pemerintahan.
Contohnya, Wal-Mart telah memberitahu para vendor-nya bahwa jika mereka ingin bekerja sama dengan perusahaan tersebut, maka para vendor tersebut harus mengimplementasikan serta menggunakan electronic data interchange (EDI).
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 2 Replies
Merencanakan Pengembangan Sistem Informasi.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
2
Seperti yang diperlihatkan dalam Gambar diatas, beberapa aktivitas harus dilakukan dalam waktu yang berbeda selama dalam SDLC. Salah satu aktivitas yang harus dilakukan sepanjang SDLC adalah Perencanaan.
Organisasi harus memiliki rencana jangka panjang, setiap proyek pengembangan sistem membutuhkan rencana, dan setiap rencana pengembangan harus direncanakan.
Bayangkan jika Anda membangun sebuah rumah dengan dua kamar. Beberapa tahun kemudian Anda menambahkan sebuah kamar tidur, kemudian satu lagi kamar tidur dan sebuah kamar mandi.
Selama beberapa tahun kemudian Anda menambahkan ruang keluarga, rekreasi, lantai atas, dan dua garasi mobil. Sebagai tambahan, Anda memperluas dapur serta ruang makan.
Tanpa pemikiran awal tentang apa yang akan Anda inginkan dari sebuah rumah, rumah Anda akan berakhir sebagai ruang-ruang tambahan kacau yang berdiri di sekitar rumah aslinya.
Sebagai tambahan, biaya rumah tersebut dapat jauh lebih besar dari nilainya. Skenario ini juga dapat diterapkan untuk SIA yang tidak direncanakan dengan baik.
Hasilnya adalah sistem yang mahal dan tidak terintegrasi dengan baik, yang sulit dioperasikan dan dipelihara.
Pembahasan berikutnya akan membahas rencana-rencana ini serta beberapa teknik yang digunakan untuk mengembangkannya.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 2 Replies
Alasan Utama mengapa Perencanaan merupakan langkah penting dalam Pengembangan Sistem.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
1
Perencanaan pengembangan sistem adalah langkah penting untuk alasan-alasan utama berikut ini:
             Konsistensi.Perencanaan memungkinkan sasaran dan tujuan sistem sesuai dengan rencana strategis keseluruhan perusahaan.
             Efisiensi. Sistem akan lebih efisien, subsistem akan lebih terkoordinasi, dan terdapat dasar yang baik untuk memilih aplikasi baru untuk pengembangan.
             Terkemuka. Perusahaan akan tetap menjadi pemimpin dalam perubahan TI yang ada.
             Pengurangan biaya. Duplikasi, pengeluaran tenaga yang tidak perlu, dan biaya serta waktu yang tidak seharusnya dikeluarkan dapat dihindari. Sistem tersebut lebih murah dan lebih mudah untuk dipelihara.
             Kemampuan adaptasi. Pihak manajemen dapat lebih baik bersiap-siap untuk kebutuhan di masa mendatang, dan para pegawai dapat lebih baik mempersiapkan diri atas berbagai perubahan yang akan terjadi.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 1 Reply
Dampak tidak adanya Perencanaan yang Baik dalam Pengembangan Sistem.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
1
 Ketika usaha pengembangan tidak direncanakan dengan baik, perusahaan sering kali harus kembali ke tahap sebelumnya dan memperbaiki kesalahan serta kekeliruan desain, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar diatas.
Proses semacam ini mahal dan mengakibatkan penundaan, frustasi, serta penurunan moral. Dua jenis rencana pengembangan sistem dibutuhkan: Rencana Tiap Proyek yang dibuat oleh tim proyek dan Rencana Utama yang dikembangkan oleh komite pelaksana sistem informasi.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 1 Reply
Rencana pengembangan proyek.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
5
Rencana pengembangan proyek. Kerangka dasar perencanaan sistem informasi disebut sebagai rencana pengembangan proyek.
Setiap rencana pengembangan proyek berisi analisis biaya/manfaat; persyaratan pengembangan dan operasional, termasuk sumber daya manusia, hardware, software, dan kebutuhan sumber keuangan; serta jadwal aktivitas yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan mengoperasikan aplikasi baru tersebut.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | 5 Replies
Rencana utama Pengembangan Sistem Informasi.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Rencana utama adalah dokumen jangka panjang yang menyebutkan sistem tersebut akan terdiri dari apa saja, bagaimana sistem tersebut akan dikembangkan, siapa yang akan mengembangkannya, bagaimana sumber daya yang dibutuhkan dapat diperoleh, dan di mana SIA akan ditempatkan.
Rencana utama juga harus memberikan status proyek dalam proses, memprioritaskan proyek yang teIah direncanakan, menjelaskan kriteria yang digunakan untuk memberikan prioritas, serta menyediakan jadwal kerja untuk pengembangan. Proyek yang memiliki prioritas tertinggi harus menjadi yang pertama kali dikembangkan.
Pentingnya keputusan ini menunjukkan bahwa keputusan tersebut harus dibuat oleh pihak manajemen puncak dan bukan oleh ahIi komputer. Rentang waktu perencanaan sekitar lima tahun adalah rentang waktu yang wajar untuk rencana utama mana pun.
Rencana tersebut harus diperbarui paling tidak sekali dalam setahun. Bahkan ada perusahaan yang menggunakan rencana lima tahunan, memperbarui bagian-bagian dari rencananya per dua minggu. Daftar isi rencana utama yang dapat digunakan diperlihatkan dalam Tabel dibawah ini.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Tehnik-tehnik Perencanaan Pengembangan Sistem Informasi.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
 Dua teknik untuk penjadwalan dan supervisoran aktivitas pengembangan sistem adalah PERT dan grafik Gantt. Program evaluation and review technique (PERT)mensyaratkan semua aktivitas dan hubungan antar aktivitas sebelum serta selanjutnya dapat diidentifikasi.
Berbagai aktivitas dan hubungan tersebut digunakan untuk menggambar diagram PERT, yang terdiri dari sebuah jaringan panah dan titik yang tentunya mewakili berbagai aktivitas proyek.yang membutuhkan pengeluaran sumber daya dan waktu, serta penyelesaian dan mulainya aktivitas-aktivitas tersebut.
Perkiraan waktu penyelesaian dibuat dan jalur kritis-jalur yang membutuhkan waktu terbanyak akan ditetapkan. Apabila aktivitas dalam jalur kritis ditunda, maka keseluruhan proyek akan tertunda. Jika memungkinkan, sumber daya digeser ke aktivitas jalur kritis untuk mengurangi waktu penyelesaian proyek.
 Grafik Gantt (Gambar diatas) adalah grafik batang dengan berbagai aktivitas proyek tercantum di sebelah kiri dan unit waktu (hari atau minggu) di seberang atas. Setiap aktivitas diwakili oleh sebuah batang yang digambar dari tanggal mulai yang dijadwalkan hingga tanggal berakhimya, sehingga dapat menetapkan perkiraan waktu penyelesaian proyek.
Begitu aktivitas diselesaikan, aktivitas tersebut akan dicatat dalam grafik Gantt dengan mengisi bagian dalam batang terkait; jadi, kapan pun akan memungkinkan untuk menetapkan dengan cepat aktivitas mana yang sesuai waktu dan mana yang terlambat.
Kemampuan untuk memperlihatkan, dalam bentuk grafik, keseluruhan jadwal untuk proyek besar dan kompleks, termasuk kemajuan hingga saat terakhir dan status saat ini, adalah keuntungan utama dari grafik Gantt. Akan tetapi, grafik tersebut tidak memperlihatkan hubungan-hubungan antara berbagai aktivitas proyek.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Contoh Perencanaan Pengembangan SI yang baik.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Perencanaan Membantu MCI Menguasai Layanan Baru yang Populer.
 Ketika layanan Teman & Keluarga di MCI diperkenalkan, volume transaksi entri pesanan naik hingga 70 persen dalam tiga bulan. Untungnya, MCI mampu menjaga waktu respons untuk sistem entri pesanan dalam batas yang wajar.
Salah satu alasan mengapa MCI siap karena adanya perencanaan. Perencanaan kapasitas komputer dan kinerja manajemen adalah aktivitas vital di MCI, yang menetapkan pertumbuhan dua digit sebagai norma, dan komputerisasi tidak hanya mendukung bisnis ¬tetapi adalah bisnisnya.
Rencana lima tahunan diperbarui sekali setahun, rencana tahunan diper¬baiki setiap tiga bulan, dan rencana tiga bulanan dapat berubah per dua minggu. Pegawai bagian perencanaan kapasitas MCI memiliki catatan penelusuran yang bagus, hingga pihak manajemen puncak tanpa banyak bertanya akan menyetujui rekomendasi untuk mengeluarkan jutaan dolar untuk sebuah sistem.
Proses perencanaannya mengambil input dari tiga sumber. Perkiraan penjualan termasuk dalam model komputer yang dikembangkan oleh MCI, seperti juga tujuan tingkat pelayanan, contohnya waktu respons.
Dari model tersebut terdapat permintaan kemampuan untuk masing-masing dari lima pusat data MCI, yang menunjukkan kebutuhan atas hardware, seperti penyimpanan off-line dan on-line, memori utama, dan kekuatan prosesor.
Perencana kemampuan juga memfaktorkan terlebih dahulu pemberitahuan adanya software baru dari bagian pengembang software milik MCI dan perkiraan teknologi dari perusahaan peneliti industri serta para supplier.
Begitu aplikasi diproduksi, MCI menggunakan berbagai alat otomatis untuk menandai pola yang tidak normal, potensi kemacetan, dan titik-titik masalah lainnya. Ketika masalah ditemukan, kelompok konsultasi akan bekerja sama dengan para pemakai dan pengembang software untuk menyesuaikan aplikasi tersebut atau untuk meringankan beban kerja.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Analisis Kelayakan.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
 Seperti yang diperlihatkan dalam Gambar diatas, studi kelayakan (juga disebut sebagai “kasus bisnis”) dibuat selama tahap analisis sistem dan diperbarui sesuai kebutuhan selama tahap-tahap yang tersisa dalam SDLC.
Keluasan dari studi ini bervariasi, tergantung pada ukuran dan sifat sistem tersebut. Contohnya, studi untuk sistem berskala besar biasanya cukup luas, sementara studi untuk sebuah sistem desktop mungkin dapat dilakukan secara tidak formal.
Tim uji kelayakan juga harus memasukkan pihak manajemen, akuntan yang memiliki keahlian dalam pengendalian dan audit, personil bagian sistem, dan para pemakai.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Manfaat dari Studi Kelayakan dalam Pengembangan SI.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
 Dalam poin-poin keputusan utama (lihat Gambar diatas) komite pelaksana menggunakan studi tersebut untuk memutuskan apakah akan menghentikan sebuah proyek, melanjutkannya tanpa syarat, atau melanjutkan jika masalah tertentu diselesaikan.
Walaupun sebuah proyek dapat dihentikan kapan saja, keputusan awal untuklaksanakan--hentikan-laksanakan, adalah hal yang sangat penting karena setiap tahap selanjutnya dalam SDLC membutuhkan lebih banyak waktu dan komitmen dari segi keuangan.
Selama proyek dilanjutkan, studi tersebut akan diperbarui dan keberlangsungan proyek tersebut akan dinilai kembali. Semakin lama proyek tersebut dijalankan, semakin berkurang kemungkinannya dihentikan apabila studi kelayakan dibuat dan diperbarui.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Contoh Kegagalan dalam Studi Kelayakan Pengembangan SI.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Walaupun tidak umum, sistem dibuang setelah implementasi karena mereka tidak bekerja dengan baik atau gagal memenuhi kebutuhan organisasi.
Contohnya, Bank of America mempekerjakan perusahaan software untuk mengganti sistem batch bank tersebut yang berumur 20 tahun, yang digunakan untuk mengelola miliaran dolar dalam rekening sekuritas kelembagaan.
Setelah dua tahun pengembangan, sistem yang baru tersebut diimplementasikan walaupun ada peringatan bahwa sistem tersebut belum cukup banyak diuji. Sepuluh bulan kemudian, sistem tersebut dibuang,
para eksekutif bagian sistem dan sekuritas bank tersebut mengundurkan diri, dan perusahaan tersebut melakukan penghapusan sebesar $60 juta untuk menutupi biaya yang berkaitan dengan sistem tersebut.
Selama sepuluh bulan menggunakan sistem tersebut, bank kehilangan 100 rekening kelembagaan dengan aset senilai $4 miliar.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Aspek penting dalam Studi Kelayakan Pengembangan SI.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Lima aspek penting yang harus dipetimbangkan selama studi kelayakan adalah sebagai berikut:
             Kelayakan teknis. Dapatkah sistem yang direncanakan tersebut dikembangkan serta diimplementasikan dengan menggunakan teknologi yang ada saat ini?
             Kelayakan operasional. Apakah organisasi memiliki akses ke orang-orang yang dapat mendesain, mengimplementasikan, dan mengoperasikan sistem yang diusulkan? Dapatkah orang-orang menggunakan sistem tersebut dan akankah mereka menggunakannya?
             Kelayakan legal. Apakah sistem tersebut sesuai dengan semua hukum federal dan negara bagian, peraturan administrasi kelembagaan dan undang-undang, serta kewajiban kontraktual perusahaan?
             Kelayakan penjadwalan. Dapatkah sistem tersebut dikembangkan dan diimplementasikan dalam periode waktu yang ditetapkan? Jika tidak, akankah sistem tersebut diubah, ditunda, atau diganti dengan pilihan alternatif lainnya?
             Kelayakan ekonomis. Akankah manfaat sistem tersebut menjustifikasi penggunaan waktu, uang, dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikannya?
Kelayakan ekonomis, merupakan aspek yang paling penting dan paling sering dianalisis dari kelima aspek tersebut.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Menghitung biaya dan manfaat kelayakan ekonomis Pengembangan SI.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Menetapkan kelayakan ekonomis membutuhkan penyelidikan yang hati-hati atas biaya dan manfaat dari sistem yang diusulkan. Oleh karena para akuntan sangat dekat dengan konsep biaya, mereka memberikan kontribusi yang signifikan dalam evaluasi ini.
Kerangka kerja dasar untuk analisis kelayakan adalah model penganggaran modaltempat penghematan biaya dan manfaat lainnya, seperti juga biaya pengeluaran awal, biaya operasi, dan arus kas keluar lainnya, diubah ke dalam perkiraan dengan satuan uang. Manfaat yang diperkirakan tersebut dibandingkan dengan perkiraan biaya untuk menetapkan apakah sistem tersebut menguntungkan dari segi biaya.
Jika memungkinkan, manfaat dan biaya yang tidak dengan mudah dapat dikuantifikasi harus diperkirakan dan dimasukkan ke dalam analisis kelayakan. Apabila mereka tidak dapat secara akurat diperkirakan, mereka harus dicantumkan dan kemungkinan terjadinya serta dampak yang diharapkan atas organisasi harus dievaluasi.
Beberapa manfaat berwujud dan tidak berwujud yang bisa didapatkan perusahaan dari sistem baru tersebut adalah penghematan biaya; peningkatan layanan pelanggan, produktivitas, pengambilan keputusan, dan pemrosesan data; pengendalian manajemen yang lebih baik; serta peningkatan kepuasan bekerja dan moral pegawai.
Biaya perlengkapan adalah biaya pengeluaran awal apabila sistem tersebut dibeli dan biaya operasi jika sistem tersebut disewa atau sewa beli.
Biaya perlengkapan bervariasi dari $1.000 untuk sistem PC hingga jutaan dolar untukmainframe yang besar. Biaya perlengkapan biasanya kurang dari biaya untuk memperoleh software dan memelihara, mendukung, serta mengoperasikan sistem tersebut.
Biaya memperoleh software termasuk harga pembelian software dan juga waktu serta usaha yang dibutuhkan untuk mendesain, memprogram, menguji, serta mendokumentasikan software tersebut.
Biaya sumber daya manusia yang berhubungan dengan mempekerjakan, melatih, dan merelokasi pegawai bisa jadi sangat substantif. Biaya persiapan lokasi juga dapat timbul untuk sistem komputer yang besar.
Sebagai tambahan, terdapat biaya-biaya dalam memasang sistem baru dan mengubah file ke format yang tepat serta untuk media penyimpanan.
Biaya operasi yang utama adalah untuk memelihara sistem. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa 65 hingga 75 persen dari usaha organisasi untuk sistem dihabiskan dalam pemeliharaan sistem informasi saat ini.
Sebagai tambahan, mungkin pula terdapat arus kas keluar dalam jumlah besar untuk pergantian perlengkapan dan perluasan serta pembaruan software.
Biaya sumber daya manusia termasuk gaji analis sistem, programer, operator, operator entri data, dan biaya manajemen.
Berbagai biaya juga dapat muncul untuk perlengkapan kantor, overhead, dan beban keuangan. Pengeluaran awal dan biaya operasi diringkas dalam Tabel dibawah ini.

Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Contoh Kegagalan Studi Kelayakan Ekonomis pada Pengembangan SI.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Blue Cross/Blue Shield Membuang Proyek Sistem yang Melenceng.
 Blue Cross/Blue Shield di Massachusetts berharap bahwa sistem informasi barunya akan menghantar pada era baru; Akan tetapi, setelah enam tahun dan menghabiskan $120 juta, proyek Sistem 21 sangat terlambat dari jadwal dan benar-benar di luar anggaran. Proyek tersebut dibatalkan, dan Blue Cross mengalihkan operasi komputernya ke Electronic Data Systems (EDS) Corporation, sebuah kontraktor luar.
Walaupun kegagalan sistem informasi dalam jumlah ini bukanlah hal yang biasa, hal ini terjadi lebih sering daripada yang diperkirakan orang. Menurut survei yang dilakukan KPMG, 35 persen dari semua proyek besar sistem informasi menjadi proyek yang melenceng (runaway)-yaitu proyek dengan anggaran jutaan dolar dan terlambat selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
 Survei lainnya menunjukkan bahwa hampir setiap perusahaan yang termasuk dalam Fortune 200 pernah memiliki paling tidak satu proyek yang melenceng.
Salah satu alasan utama adanya masalah pengembangan adalah kegagalan Blue Cross untuk dengan benar mengawasi proyek tersebut. Blue Cross mempekerjakan kontraktor independen untuk mengembangkan software, tetapi lalai menunjuk seseorang untuk mengkoordinasikan dan mengelola proyek di dalam perusahaan sendiri. Pihak manajemen puncak tldak membuat rangkaian tetap prioritas yang berkaitan dengan fitur penting dan urutan pengembangan aplikasi.
Ketika para pengembang menyajikan software pemrosesan klaim ke Blue Cross, para pengembang berpikir bahwa software tersebut adalah produk akhir. Para manajer dan pemakai di Blue Cross tidak sependapat. Mereka tidak puas dengan software tersebut dan meminta banyak perubahan.
Akibatnya, proyek tersebut secara keseluruhan tertunda. Hal ini mengarah pada peningkatan biaya di atas dari yang dianggarkan. Pada saat Sistem 21 diluncurkan, Blue Cross telah jauh tertinggal dari para pesaingnya dalam kemampuan untuk memproses beban pekerjaan administrasi dengan menggunakan kertas, yang makin meningkat.
Bahkan, selama periode enam tahun, perusahaan tersebut kehilangan jutaan pelanggan dan makin dekat dengan kebangkrutan. Perusahaan tersebut juga memiliki sistem yang tidak terintegrasi dengan baik-sembilan sistem pemro¬sesan klaim yang ber-beda dioperasikan dengan hardware yang berasal dari era tahun 1970-an.
 Pelajaran yang diterima oleh Blue Cross dengan Sistem 21 sangatlah menyakitkan. Sistem yang menghabiskan waktu enam tahun tersebut tidak digunakan, dan perusahaan tersebut mengalihkan hardware-nya ke EDS. Untungnya, walaupun sistem tersebut mati, perusahaan tersebut tetap bertahan hidup.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Pendekatan altematif untuk memenuhi persyaratan sistem baru yang akan dikembangkan
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Penganggaran Modal.
Selama desain sistem, beberapa pendekatan altematif untuk memenuhi persyaratan sistem baru yang akan dikembangkan, Berbagai ukuran kelayakan kemudian digunakan untuk mempersempit berbagai altematif tersebut. Teknik penganggaran modal digunakan untuk mengevaluasi manfaat ekonomis dari setiap altematif. Tiga teknik penganggaran modal yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
 Periode pengembalian. Angka ini menyajikan jumlah tahun yang dibutuhkan agar penghematan bersih seimbang dengan biaya awal dari investasi tersebut. Proyek dengan periode pengembalian tercepat biasanya merupakan proyek yang akan dipilih.
 Nilai sekarang bersih (net present value-NPV). Apabila menggunakan metode NPV, semua arus kas di masa mendatang didiskontokan kembali hingga ke saat ini, dengan menggunakan tarif diskonto yang mencerminkan nilai waktu uang. Biaya pengeluaran awal dikurangi. dari arus kas yang didiskontokan untuk mendapatkan angka NPV. NPV yang positif menunjukkan bahwa altematif tersebut secara ekonomi layak. Ketika membandingkan beberapa proyek, proyek yang memiliki angka NPV terbesarlah yang biasanya diterima.
 Internal rate of return (IRR). IRR adalah tarif suku bunga efektif yang menghasilkan NPV nol. IRR sebuah proyek akan dibandingkan dengan tingkat minimum yang dapat diterima untuk menetapkan diterima atau ditolaknya proyek tersebut. Ketika membandingkan beberapa proyek, proposal dengan nilai IRR tertinggi yang biasanya akan dipilih.
Contoh Periode pengembalian, NPV, dan IRR digambarkan dalam Tabel dibawah ini.

Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Aspek-aspek Perilaku atas Perubahan pada Pengembangan SI.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
 Orang-orang yang terlibat dalam pengembangan sistem adalah para pelaku perubahan yang terus-menerus berhadapan dengan reaksi serta penolakan orang lain atas perubahan tersebut.
Aspek-aspek perilaku atas perubahan adalah hal yang sangat penting, karena sistem yang paling baik sekalipun akan gagal tanpa adanya dukungan dari orang-¬orang yang dilayaninya.
Niccolo Machiavelli membahas penolakan atas perubahan sekitar 400 tahun yang lalu:
 Harus dipertimbangkan bahwa tidak ada yang lebih sulit untuk dilakukan, atau tidak ada kesuksesan yang lebih meragukan, atau tidak ada yang lebih berbahaya untuk ditangani, daripada memulai peraturan baru atas berbagai hal. Bagi pembaru, musuh datang dari semua orang yang dahulu mendapatkan keuntungan dari sistem yang lama, dan hanya orang yang bijaksana yang dapat meraih keuntungan dari sistem yang baru. Kebijaksanaan tersebut sebagian berasal dari ketakutan atas musuh mereka, yang memiliki k’ekuatan hukum di sisi mereka, dan sebagian berasal dari ketidak percayaan manusia, yang tidak benar-benar yakin atas segala sesuatu yang baru hingga mereka memiliki pengalaman nyata atas hal baru tersebut.
 Organisasi harus menjadi sensitif dan mempertimbangkan perasaan serta reaksi dari orang-orang yang terkena dampak dari perubahan. Organisasi juga harus menyadari jenis-jenis masalah perilaku yang dapat berakibat dari perubahan, seperti yang akan dibahas dalam bagian ini.
Posted in Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Alasan Munculnya Masalah Perilaku dalam menghadapi Perubahan.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Pandangan seseorang bahwa suatu perubahan baik atau buruk biasanya akan tergantung dari bagaimana dia secara personal terkena dampaknya. Contohnya; pandangan pihak manajemen akan berubah menjadi positif jika perubahan meningkatkan .laba atau kinerja atau mengurangi biaya. Sebaliknya, seorang pegawai akan melihat perubahan yang sama sebagai hal yang buruk jika pekerjaannya ditiadakan atau dipengaruhi secara negatif.
Guna meminimalkan reaksi perilaku yang negatif, harus dipahami terlebih dahulu mengapa penolakan terjadi. Beberapa faktor yang penting termasuk hal-hal berikut ini:
Karakteristik dan latar belakang personal. Umumnya, orang yang lebih muda dan berpendidikan lebih tinggi biasanya lebih mudah menerima perubahan. Begitu juga semakin nyaman seseorang dengan teknologi, maka akan semakin tidak mungkin dia menolak perubahan dalam SIA.
Cara perubahan diperkenalkan. Penolakan sering kali merupakan sebuah reaksi dari metode-metode yang membentuk perubahan daripada reaksi atas perubahan itu sendiri. Contohnya, logika yang digunakan untuk menjual sistem ke pihak manajemen puncak mungkin tidak sesuai untuk para pegawai dengan tingkat yang lebih rendah. Peniadaan tugas-tugas tingkat rendah dan kemampuan untuk maju serta tumbuh sering kali lebih penting bagi para pemakai daripada peningkatan laba dan pengurangan biaya.
Pengalaman dengan perubahan sebelumnya. Para pegawai yang memiliki pengalaman buruk dengan perubahan sebelumnya akan lebih segan untuk bekerja sama ketika terjadi perubahan di masa mendatang.
Dukungan dari pihak manajemen puncak. Para pegawai yang merasakan kurangnya dukungan dari pihak manajemen puncak atas perubahan akan bertanya-tanya mengapa mereka harus menerima perubahan tersebut.
Komunikasi. Para pegawai akan tidak mendukung perubahan kecuali jika alasan-¬alasan perubahan tersebut dijelaskan.
Bias dan penolakan alami atas perubahan. Orang-orang yang memiliki hubungan emosional atas tugas mereka atau dengan rekan kerja mereka mungkin tidak ingin berubah jika elemen-elemen tersebut terkena pengaruh.
Sifat merusak proses perubahan. Permintaan atas informasi dan untuk wawancara akan mengganggu dan memberikan beban tambahan ke orang-orang. Gangguan¬-gangguan ini dapat menimbulkan perasaan negatif atas perubahan yang menyebabkan gangguan-gangguan tersebut terjadi.
Ketakutan. Banyak orang merasa takut atas sesuatu yang tidak diketahui dan atas ketidakpastian yang menyertai perubahan. Mereka juga takut kehilangan pekerjaan, kehilangan kehormatan atau status, takut pada kegagalan, teknologi, dan otomatisasi.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Cara Orang Menolak Pengembangan SI (Perubahan Sistem Informasi).
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Masalah-masalah perilaku dapat mulai begitu orang mengetahui bahwa sebuah perubahan sistem sedang dilakukan. Penolakan awal sering kali hampir tidak kentara, diwujudkan dalam bentuk kelambanan, kinerja yang lebih rendah, atau kegagalan untuk memberikan informasi pada para pengembang sistem.
Masalah perilaku utama sering kali terjadi setelah sistem baru telah diimplementasikan dan perubahan tersebut menjadi nyata. Penolakan utama sering kali berupa salah satu dari tiga bentuk: Agresi, Ketidakinginan, atau Penghindaran.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Agresi sebagai cara menolak perubahan SI.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Agresi adalah perilaku yang biasanya dimaksudkan untuk menghancurkan, membuat cacat, atau memperlemah efektivitas sistem. Hal tersebut dapat berupa kenaikan tingkat kesalahan, gangguan, atau sabotase yang disengaja.
Sebuah organisasi memperkenalkan Sistem Informasi on-line, hanya untuk menemukan bahwa segera setelah diimplementasikan, alat input data tidak dapat dioperasikan; terdapat beberapa tetesan madu yang dituang ke dalamnya, sedangkan yang lainnya secara misterius tertabrak forklift, sementara sisanya terdapat klip kertas di dalamnya.
Para pegawai juga telah memasukkan data yang salah ke dalam sistem tersebut. Bentuk agresi yang lebih tidak tampak juga dapat mengurangi penggunaan yang dimaksudkan dari sistem tersebut.
Di dalam organisasi lainnya; para pegawai yang tidak puas menggunakan sistem baru tersebut untuk mengumpulkan kepala tukang yang kurang disukai. Sebagai ganti mencetak waktu masuk dan keluar ketika mereka berpindah dari satu bengkel ke bengkel lainnya, mereka mencetak kartu waktu di departemen kepala tukang tersebut seharian dan melanjutkan pekerjaan di bidang-bidang lain yang berbeda. Hal ini secara negatif akan mempengaruhi evaluasi kinerja kepala tukang tersebut, karena dia dibebankan atas jam yang tidak termasuk dalam operasinya.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Ketidakinginan sebagai cara menolak perubahan SI.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Ketidakinginan melibatkan sikap menyalahkan sistem baru untuk kejadian tidak menyenangkan apa pun.
Contohnya, data yang hilang atau salah, yang telah dari dahulu ada tetapi tidak terdeteksi dalam sistem yang manual, akan disalahkan ke sistem baru yang terotomatisasi hingga penyebab sebenarnya ditemukan.
Pada dasarnya, sistem tersebut menjadi kambing hitam untuk semua masalah serta kesalahan yang benar-benar ada dan yang dibuat-buat. Apalagi kritik ini tidak dikendalikan atau dijawab, integritas sistem tersebut dapat rusak atau hancur.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Penghindaran sebagai cara menolak perubahan SI.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Menangani masalah melalui Penghindaran adalah hal yang umum dalam sifat manusia.
Contohnya, seseorang yang tidak dapat memutuskan diantara dua pilihan tawaran kerja dapat menunda keputusan hingga salah satu perusahaan menarik tawarannya dan keputusan dibuat untuk dirinya.
Seperti juga dalam perubahan, salah satu cara bagi para pegawai untuk berhubungan dengan sistem informasi yang baru adalah menghindari penggunaannya dengan harapan bahwa masalah tersebut(sistem informasi tersebut) akan tidak dihiraukan atau akhirnya dicabut.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Mencegah Masalah Perilaku dalam menghadapi Perubahan Sistem Informasi.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Elemen manusia sering kali diyakini menjadi masalah paling signifikan yang harus dihadapi perusahaan dalam mendesain, mengembangkan, dan mengimplementasikan sebuah sistem. Walaupun tidak ada cara terbaik untuk mengatasi masalah perilaku, reaksi orang dapat diperbaiki dengan mempelajari petunjuk berikut ini:
Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
MicrosoftInternetExplorer4
             /* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Penuhi kebutuhan pemakai.
             Menjaga keterbukaan jaringan komunikasi.
             Mempertahankan situasi yang aman dan terbuka
             Mendapatkan dukungan dari pihak manajemen.
             Pengurangan rasa takut.
             Minta partisipasi pemakai.
             Beri tanggapan yang jujur.
             Pastikan para pemakai memahami sistem.
             Manusiakan sistem.
             Jelaskan tantangan dan peluang baru yang ada.
             Periksa kembali evaluasi kinerja.
             Uji integritas sistem.
             Hindari emosionalisme.
             Sajikan sistem dalam konteks yang tepat.
             Kendalikan harapan pemakai.
             Tetaplah membuat sistem sederhana.
Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Mempelajari petunjuk ini akan memakan waktu dan mahal. Akibatnya, para pekerja cenderung untuk melewati langkah yang lebih sulit untuk mempercepat pengembangan dan pemasangan sistem. Akan tetapi, masalah yang ditimbulkan karena tidak mengikuti petunjuk ini biasanya lebih mahal dan memakan waktu untuk diatasi daripada mencegah masalah perilaku sejak awal.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Penuhi kebutuhan pemakai dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Penuhi kebutuhan pemakai. Merupakan hal yang sangat mendasar bahwa bentuk, isi, dan volume output sistem didesain untuk memuaskan kebutuhan pegawai.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Menjaga keterbukaan jaringan komunikasi dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Menjaga keterbukaan jaringan komunikasi. Para manajer dan pemakai harus diinformasikan secara penuh tentang perubahan sistem sesegara mungkin. Mereka harus diberitahukan perubahan apa yang sedang terjadi dan kenapa, dan mereka harus diperlihatkan bagaimana sistem yang baru tersebut akan memberikan manfaat bagi mereka.
Tujuannya adalah untuk membantu para pegawai melakukan identifikasi bersama dengan usaha yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan sistem. Bantuan ini memastikan bahwa pegawai merasa mereka adalah perencana kunci dalam tujuan dan rencana perusahaan di masa mendatang.
Komunikasi terbuka juga membantu mencegah gosip dan kesalahpahaman yang merusak dan tidak akurat. Para pegawai harus diberitahu siapa yang dapat mereka hubungi jika mereka memiliki pertanyaan atau pikiran tertentu.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Mempertahankan situasi yang aman dan terbuka dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Mempertahankan situasi yang aman dan terbuka. Merupakan hal yang sangat penting bahwa setiap orang yang terkena dampak pengembangan sistem memiliki sikap saling percaya dan saling bekerja sama. Apabila para pegawai menjadi kurang baik, akan susah untuk mengubah sikap mereka atau mengimplementasikan sistem tersebut dengan baik.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Mendapatkan dukungan dari pihak manajemen dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Mendapatkan dukungan dari pihak manajemen. Jika memungkinkan, pemenang yang kuat, yang dapat memberikan sumber daya untuk sistem dan memotivasi orang lain untuk membantu serta bekerja sama dalam pengembangan sistem, harus ditunjuk.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Pengurangan rasa takut dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Pengurangan rasa takut. Organisasi harus menyediakan jaminan (jika memungkinkan) bahwa tidak ada penghapusan pekerjaan utama atau terjadi pergeseran tanggung jawab.
Tujuan-tujuan ini dapat dicapai melalui relokasi, pengurangan, dan pensiun dini. Jika para pegawai diberhentikan, pembayaran kerugian dan layanan pasca¬ pemberhentian harus diberikan.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Minta partisipasi pemakai dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Minta partisipasi pemakai. Mereka yang akan terkena dampak dari sistem harus berpartisipasi dalam pengembangannya dengan menyediakan data, memberikan saran, dan membantu membuat keputusan.
Partisipasi menaikkan ego, menantang, dan secara intrinsik memuaskan. Para pemakai yang berpartisipasi dalam pengembangan lebih banyak tahu, terlatih dengan lebih baik, dan lebih berkomitmen untuk menggunakan sistem tersebut.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Beri tanggapan yang jujur dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Beri tanggapan yang jujur. Guna menghindari kesalahpahaman, pemakai harus diberitahukan saran mana yang digunakan dan bagaimana, saran mana yang tidak digunakan dan kenapa, serta saran mana yang akan digabungkan kemudian.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Pastikan para pemakai memahami sistem dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Pastikan para pemakai memahami sistem. Penggunaan atau dukungan yang efektif tidak bisa didapatkan jika para pemakai bingung mengenai atau tidak memahami sistem tersebut.
Umumnya, mereka yang memiliki pengalaman bekerja dengan komputer sering kali meremehkan kebutuhan pelatihan untuk para pemakai.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Manusiakan sistem dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Manusiakan sistem. Penerimaan sistem tidak mungkin terjadi jika tiap orang yakin bahwa komputer yang mengendalikan mereka atau telah mengambil alih posisi mereka.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Jelaskan tantangan dan peluang baru yang ada dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Jelaskan tantangan dan peluang baru yang ada. Para pengembang sistem harus menekankan tugas-tugas penting dan menantang yang dapat dilakukan dengan sistem baru tersebut.
Harus ditekankan pula bahwa sistem tersebut bisa memberikan kepuasan kerja yang lebih besar dan meningkatkan peluang untuk maju.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Periksa kembali evaluasi kinerja dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Periksa kembali evaluasi kinerja. Standar dan kriteria kinerja para pemakai harus dievaluasi kembali untuk memastikan bahwa standar dan kriteria tersebut memuaskan dalam kerangka perubahan yang dibawa oleh sistem baru tersebut.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Uji integritas sistem dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Uji integritas sistem. Sistem tersebut harus diuji dengan benar sebelum implementasi untuk meminimalkan pandangan awal yang buruk.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Hindari emosionalisme dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Hindari emosionalisme. Ketika logika bersaing dengan emosi, jarang sekali logika akan bertahan. Isu-isu emosional yang berhubungan dengan perubahan harus dibiarkan mendingin, ditangani dengan cara yang tidak konfrontatif, atau dengan cara menyingkirkan.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Sajikan sistem dalam konteks yang tepat dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Sajikan sistem dalam konteks yang tepat. Para pemakai sangat tertarik dengan bagaimana perubahan sistem dapat mempengaruhi mereka secara personal. Penjelasan yang relevan harus disajikan untuk menangani kekhawatiran mereka, bukan untuk menangani kekhawatiran pihak manajemen atau pengembang sistem.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Kendalikan harapan pemakai dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Kendalikan harapan pemakai. Sebuah sistem dikatakan dipromosikan dengan terlalu baik jika para pemakai memiliki harapan yang tidak realistis atas kemampuan dan kinerjanya. Realistislah saat menjelaskan manfaat sistem tersebut.
Posted in Manajemen Perubahan, Pengembangan dan Analisis Sistem | Leave a reply
Tetaplah membuat sistem sederhana dalam mencegah masalah perilaku.
Posted on November 5, 2013 by darmansyah
Tetaplah membuat sistem sederhana. Hindarilah sistem rumit yang menyebabkan perubahan radikal. Buatlah perubahan menjadi tampak sesederhana mungkin melalui cara penyesuaian dengan prosedur organisasional yang ada saat ini.


Thursday, March 10, 2016

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALIS SISTEM





PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM


  1. Definisi Sistem

Sistem adalah kumpulan / group / komponen apapun baik phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan system, yaitu yang menenkankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan system yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan system sebagai berikut ini :

“Suatu Sistem adalah suatu jaringan kerja dari procedure-prosedure yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”

Pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan system sebagai berikut ini :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”

Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan system yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau susbsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataanya suatu system dapat terdiri dari beberapa subsistem atau system bagian.. Sebagai missal, system akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.


Apa itu Subsistem?

Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem ini bisa phisik ataupun abstrak.

Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu system yang terdiri dari system-sistem bawahan seperti system mesin, system badan mobil dan system rangka. Masing-masing system ini terdiri dari system tingkat yang lebih rendah lagi.

Apa itu Supersistem?

Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, system seperti ini ada. Jika suatu system adalah bagian dari system yang lebih besar, system yang lebih besar itu adalah supersistem.

Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu system terdiri dari elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang terpisah, kemudian berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

  1. Karakteristik Sistem

      Karakteristik system dapatlah digambarkan sebagai berikut :

    

  
Lingkungan internal
 
Hubungan Sistem ( interface )
 
Hirarki Sistem
 
         

Komponen  Sistem (Components)

Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system atau elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari system. Setiap system tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses system secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu system ada subsistem yang tidak berjalan / berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya system tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga system tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan system tersebut tidak tercapai.

Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan system yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Atau menuruta Azhar Susanto Batas Sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara system dan lingkungannya. Batas system ini bagi setiap orang sangat relative dan tergantung kepada tingkat  pengetahuan dan situasi kondisi yang dirasakan oleh orang yang melihat system tersebut. Batas system ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu system nenunjukan ruang lingkup (scope) dari system tersebut.

Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu system adalah apapun diluar batas dari system yang mempengaruhi operasi system. Lingkungan luar system dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan system tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari system dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari system.

Penghubung (Interface) Sistem

Penghubung system merupakan media penghubung anatara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran output dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

Masukan (Input) Sistem

Masukan system adalah energi yang dimasukkan kedalam system. Masukan dapat berupa masukan perawatan maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintanance input adalah energi yang dimasukan supaya system tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam system computer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah siganal input untuk diolah menjadi informasi.


Keluaran (Output) Sistem

Keluaran system adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikan menjadi keluaran yang berguna dan sisi pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk system computer, panas yang dihaislkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

Pengolah (Process) Sistem

Suatu system dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu system produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-lpaoran lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Tujuan Sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu system. Suatu system pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu system tidak mempunyai sasaran, maka operasi system tidak akan ada gunanya. Sasaran dari system sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan system dan keluaran yang akan dihasilkan system. Suatu system dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

  1. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :

    1. Sistem diklasifikan sebagai hasil system abstrak (abstrak system) dan system fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah system yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya system teologia, yaitu system yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan system yang ada secara fisik. Misalnya system computer, system akuntansi, system produksi dan lain sebagainya.

    1. Sistem diklasifikan sebagai system alamiah (natural system) dan system buatan manusia (human made system)

Sistem alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya system perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah system yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi anatara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan computer yang berinteraksi dengan manusia.

  1. Sistem diklasifikan sebagai system tertentu (deterministic System) dan system tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari system dapat diramalkan. Sistem computer adalah contoh dari system tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah system yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.

    1. Sistem diklasifikan sebagai system tertutup (closed system) dan system terbuka(open system)

Sistem tertutup merupakan system yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis system tertutup ini ada, tetapi kenyataanya tidak ada system yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah system yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena system sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luanya, maka suatu system harus mempunyai suatu system pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relative tertutup karena system tertutup akan bekerja secara otomatis dna terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.













Klasifikasi system terbuka dan tertutup dapat digambarkan sebagai berikut :

  1. Pengertian Pengembangan Sistem

Pengembangan system (system development) dapat berarti menyusun suatu system yang baru untuk menggantikan system yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki system yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini :

    1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul disistem yang lama yang dapat berupa :




a.       Ketidakberesan
Ketidakberesan dalam system yang lama menyebabkan system yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Ketidakberesan ini dapat berupa :
-          Kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang terjamin.
-          Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.
-          Tidak efisiensinya operasi.
-          Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

b.      Pertumbuhan Organisasi     
Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya system yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan system yang lama tidak efektif lagi, sehingga system yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.

    1. Untuk meraih kesempatan-kesempatan(Opportunities)

Tenologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras computer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang. Oganisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen. Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan  informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada. Bila pesaing dapat memanfaatkan teknologi ini, maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing. Kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat kepada pelanggan dan lain sebagainya.

    1. Adanya instruksi-instruksi (derivatives)

Penyusunan system yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.

Berikut ini dapat digunakan sebagai indicator adanya permasalahan-permasalahan dan kesempatan-kesempatan yang dapat diraih, sehingga menyebabkan system yang lama harus diperbaiki, ditingkatkan bahkan diganti keseluruhannya. Indikator-indikator ini diantaranya adalah sebagai berikut :
-          Keluhan dari langganan
-          Pengiriman barang yang sering tertunda
-          Pembayaran gaji yang terlambat
-          Laporan yang tidak tepat waktunya
-          Isi laporan yang sering salah
-          Tanggung jawab yang tidak jelas
-          Waktu kerja yang berlebihan
-          Ketidakberesan kas
-          Produktifitas tenaga kerja yang rendah
-          Banyaknya pekerja yang menganggur
-          Kegiatan yang tumpang tindih
-          Tanggapan yang lambat terhadap langganan
-          Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
-          Kesalahan-kesalahan manual yang tinggi
-          Persediaan barang yang terlalu tinggi
-          Pemesnaan kembali barang yang tidak efisien
-          Biaya Operasi yang tinggi
-          File-file yang kurang teratur
-          Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
-          Bertumpuknya back order (tertundanya pengiriman karena kurangnya persediaan barang)
-          Investasi yang tidak efisien
-          Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
-          Kapasitas produksi yang menganggur (idle capasites)
-          Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
-          Dll.

                        Proses pengembangan system dapat digambarkan sebagai berikut :
Text Box: Sistem Yang baru
 
















Dengan telah dikembangkannya system yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan di system yang baru. Peningkatan-peningkatan ini berhubungan dengan PIECES (merupakan singkatan untuk memudahkan mengingatnya), yaitu sebagai berikut:

-          Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time. Throughtput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan terebut.
-          Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
-          Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
-          Control (Pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
-          Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
-          Services (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh system.

PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM
§  Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajeman
§  Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
§  Semua alternative yang ada harus diinvestigasi
§  Investasi yang terbaik harus bernilai
§  Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
§  Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan system.
§  Proses pengembangan system tidak harus urut
§  Jangan takut membatalkan proyek
§  Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan system

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM

Pengembangan system informasi yang berbasis computer dapat merupakan tugas kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Proses pengembangan system melewati beberapa tahapan dari mulai system itu direncanakan sampai dengan system tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila operasi system yang sudah dikembangkan masih timbul kembali permasalahan-permasalahan yang kritis serta tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan system, maka perlu dikembangkan kembali suatu system untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama, yaitu tahap perencanaan system. Siklus ini disebut dengan siklus hidup suatu system (system life cycle). Daur atau siklus hidup dari pengembangan system merupakan suatu bentuk  yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahanpan  tersebut dalam proses pengembangannya.

Dari sekian banyak siklus pengembangan system menurut beberapa penulis sejak tahun 1970 an, diambil salah satu yang akan menjadi acuan kita mengenai pengembangan system ini, yaitu menurut John Burch, Gary Grudnitski, Information Systems, Theory and Practice (new York: John Wiley & Sons) yang menuliskan tahapan pengembangan system sebagai berikut:

  1. Kebijakan dan perencanaan system (System policy and planning)
  2. Pengembangan system (system development)
    1. Analisis system (system analysis)
    2. Desain system secara umum (general system design)
    3. Penilaian system (system evaluation)
    4. Desain system terinci (detailed system design)
    5. Implementasi system (system implementation)

  1. Manajemen system dan operasi (system management and operation)
 




























Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi adalah :
Kesatuan metode-metode, procedure-prosedure, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya.

Metode adalah :
Suatu cara/ teknik yang sisematik untuk mengerjakan sesuatu.

Metodologi pengembangan system yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh :

-          Penulis buku
-          Peneliti
-          Konsultan
-          System house
-          Pabrik software


Alat dan teknik pengembangan Sistem

Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi pengembangan system yang terstruktur, maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya. Alat-alatt yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik. Selain berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada yang berupa gambar atau grafik (nongraphical tools), seperti misalnya data dictionary, structured English, pseudocode serta formulir-formulir untuk mencatat dan mnyajikan data.

Alat-alat pengembangan system yang berbentuk grafik diantaranya adalah sebagai berikut ini :

  1. HIPO diagram
HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output), adalah alat dokumentasi program yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam system digambarkan oleh fungsi utamanya.

  1. Data flow diagram
Digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada atau system baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut menglir (misalnya lewat telpon, surat dan sebaginya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, mcrifile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagianya)



  1. Structured chart
Digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari system informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodule dengan menunjukan hubungan elemen data dan elemen control anatara hubungan modulnya sehingga memberikan penjelasan lengkap dari system dipandang dari elemen data, elemen control, modul dan hubungan antar modulnya.

  1. SADT (Structure Analysis and Design Technique)
Structured Analysis and Design Technique, memandang suatu system terdiri dari dua hal : benda (obyek, dokumen atau data) dan kejadian (kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau prangkat lunak). Menggunakan dua tipe diagram yaitu, diagram kegiatan(activity diagrams, disebut actigrams) dan diagram data (data diagrams disebut datagrams)

  1. Jackson’s diagram (JSD)
Jackson’s System Develpoment (JSD) membangun  suatu model dari dunia nyata (real world) yang menyediakan subyek-subyek permaslahan dari system. Disamping alat-alat berbentuk grafik yang digunakan pada suatu metodologi tertentu, masih terdapat beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang ada. Alat alat ini berupa suatu bagan yang dapat diklasifikan sebagai berikut :

    1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting)
a.       Bagan alir sistem(system flowchart)
b.      Bagan alir program (program flowchart) yang dapat berupa :
Bagan alir logika program (program logic flowchart)
Bagan alir program computer terinci (detailed computer program flowchart)
c.       Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart)
d.      Bagan alir proses (process flowchart)
e.       Gantt chart

    1. Bagan untuk menggambarkan tata letak (layout charting)

    1. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personil relationship charting)
a.       Bagan distribusi kerja (working distribution chart)
b.      Bagan organisasi (organization chart)

Teknik-teknik dalam pengembangan sistem yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut ini :

  1. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique)
Teknik ini digunakan untuk penjadwalan waktu pelaksanaan suatu proyek

  1. Teknik menemukan fakta (fact finding techniques)
Yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpukan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik-teknik ini diantaranya adalah :

1.      Wawancara (interview)
Memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee).

2.      Observasi (observation)
Adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan yang mana pada waktu observasi analis sistem dapat ikut juga berpartisipsi dengan orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tersebut.

3.      Daftar pertanyaan (questionnaires)
Adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden-responden yang dipilih.

4.      Pengumpulan sampel (sampling)
Pengambilan sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk  mewakili seluruh itemnya dengan pertimbangan biaya dan waktu yang terbatas.

  1. Teknik analisis biaya / manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost benefit analysis)
Teknik ini menilai dari sisi kelayakan ekonomis suatu pengembangan sistem informasi.

  1. Teknik untuk menjalankan rapat
Selama proses pengembangan sistem dilakukan, seringkali rapat-rapat diadakan baik oleh tim pengembangan sistem sendiri atau rapat anatara tim pengembangan sistem dengan pemakai sistem manajer, sehingga kemampuan analis sistem untuk memimpin atau berpartisipasi di dalam suatu rapat merupakan hal yang penting terhadap kesuksesan proyek pengembangan sistem.

  1. Teknik inspeksi / walkthrough
Inspeksi merupakan kepentingan dari pemakai sistem dan walkthrough merupakan kepentingan dari analis sistem. Analis sistem melakukan walkthrough untuk maksud supaya dokumentasi yang akan diserahkan kepada pemakai sistem secara teknik tidak mengalami kesalahan dan dapat dilakukan dengan diverifikasi terlebih dahulu oleh analis sistem yang lain. Pemakai sistem melakukan inspeksi untuk maksud menilai dokumentasi yang diserahkan oleh analis sistem secara teknik tidak mengandung kesalahan.

Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
1.      Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
2.      Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai sistem
3.      Kurang sempurnanya evaluasi kualitas analisis biaya
4.      Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan.
5.      Penggunaan teknologi computer dan perangkat lunak yang tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
6.      Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
7.      Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik


5.  FUNGSI ANALIS SISTEM

Analis sistem(system analyst) adalah orang yang menganalisis sistem (mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menetukan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan. Sebutan lain untuk analis sistem ini adalah analis informasi (information analyst), analis bisnis (business analyst), perancang sistem (system designer), konsultan sistem (system consultant) dan ahli teknik sistem (system engineer).

Analis sistem berbeda dengan pemogram. Pemogram (programmer) adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem. Akan tetapi ada juga analis sistem yang melakukan tugas-tugas seperti pemrogram dan sebaliknya ada juga pemrogram yang melakukan tugas-tugas yang dilakukan oleh analis sistem. Orang yang melakukan tugas baik sebagai analis sistem maupun pemrogram disebut analis / pemrogram (analyst / programmer) atau pemrogran/ analis (programmer/analyst). Tugas dan tanguung jawab analis sistem dan pemrogram adalah berbeda dan dapat dilihat pada table berikut :

Pemrogram
Analis Sistem

1.      Tanggung jawab pemrogram terbatas pada pembuatan program computer.

2.      Pengetahuan pemrogram cukup terbatas pada teknologi computer, sistem computer, utilities dan bahasa-bahasa pemrograman yang diperlukan.

3.      Pekerjaan pemrogram sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi program.

4.      Pekerjaan pemrogram tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas pada sesame pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) programnya.

1.Tanggung jawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program computer saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.

2. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi computer, tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.

3.Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara garis besar.

4.Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada sesame analis sistem,pemrogram, tetapi juga pemakai sistem dan manajer.



Pengatahuan dan keahlian yang diperlukan Analis Sistem

Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. Beberapa analis sistem setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut ini sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :

  1. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, tekonologi computer dan pemrograman computer:

a.       Keahlian teknik yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahlian dalam menggunakan computer.
b.      Pengetahun teknik yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkat keras computer, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa computer, sistem operasi, utilites dan paket-paket perangkat lunak lainnya.

  1. Pengetahun tentang bisnis secara umum
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. Pengetahun tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran,produksi, manajemen personalia, keuangan, tingkah laku organisasi, kebijakan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.

  1. Pengetahun tentang metode kuantitatif
Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan metode-metode kuantitatif, seperti misalnya pemrograman linier (linier programming), pemrograman dinamik (dynamic programming), regresi (regression), network, pohon keputusan (decision tree), trend, simulasi dan lain sebagainya.

  1. Keahlian pemecahan masalah
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permsalahan tersebut.


  1. Keahlian komunikasi antar personil
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawacara, presentasi, rapat dan pembuatan lapoaran-laporan.

  1. Keahlian membina hubungan antar personil
Manusia merupakan faktor yang kritis didalam sistem dan watak manusia satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.

Tim Pengembangan Sistem

Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana, kemungkinan hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai pemrogram (analis/pemrogram) atau seorang pemrogram yang merangkap sebagai analis sistem(pemrogram/analis). Akan tetapi untuk proyek pengembangan sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. Anggota dari tim pengembangan sistem ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup proyek yang akan ditangani.Tim ini secara umum dapat terdiri dari personil-personil sebagai berikut :

  1. Manajer analisis sistem
Manajer anaisi sistem (manager of system analysis) ini disebut juga sebagai coordinator proyek dan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a.       Sebagai ketua/ coordinator tim pengembangan sistem
b.      Mengarahkan,mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan sistem lainnya
c.       Membuat jadwal pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan dilakukan
d.      Bertanggung jawab dalam mendefinisikan masalah,studi kelayakan, disain sistem dan penerapananya.
e.       Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem
f.       Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal perundingan-perunndingan dan pemberian-pemberian  nasehat kepada manajemen dan pemakai sistem.
g.      Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report)
h.      Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.

  1. Ketua analis sistem
Ketua analis sistem (lead system analyst) biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analisis sistem.Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analisis sistem dan mewakilinya bila manajer analis sistem berhalangan.

  1. Analis sistem senior
Analis sisten senior (senior system analyst) merupakan analis sistem yang sudah berpengaalaman.

  1. Analis sistem
Analys sistem (system analyst) merupakan analis sistem yang cukup berpengalaman dan dapat bekerja sendiri tanpa bimbingan dari analis sistem senior.

  1. Analis sistem yunior
Analis sistem yunior (junior system analyst) merupakan analis sistem yang belum berpengalaman dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih senior. Analis sistem yunior ini sering juga disebut dengan analis sistem yang masih dilatih (system analyst trainee).

  1. Pemrogram aplikasi senior
Permograman aplikasi senior (senior application programmer) merupakan pemrigraman computer yang sudah berengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi dan mengkoordinasi kerja dari pemrogram yang lainnya.Pemrogram aplikasi senior ini kadang-kadang juga disebut dengan pemrogram / analis.

  1. Pemrogram aplikasi
Pemrogram apliaksi (application programmer) merupakan pemrogram computer yang cukup berpengalaman dan dapat melakukan tugasnya tanpa harus dibimbing secara langsung lagi.

  1. Pemrogram aplikasi yunior
Pemrogram aplikasi yunior (junior application programmer) merupakan pemrogram computer yang belum berpengalaman dan masih dibawah bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih senior. Pemrogram aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada pembuatan modul-modul program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan bentuk-bentuk I/O. Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut dengan pemrogram aplikasi yang masih dilatih (application programmer trainee).


Referensi :
1.      Jogiyanto, BPFE-UGM Yogyakarta
2.      DR. Azhar Susanto, Mbus, Ak